GenPI.co Sumsel - Sistem pemusatan latihan (TC) Tim Nasional Indonesia U-19 dianggap terlalu lama.
Kritikan itu disampaikan Pelatih Persija Thomas Doll usai memimpin latihan timnya di Nirwana Park, Depok, Kamis (7/7).
“Tentu semua bisa pemain bisa memperkuat tim nasional, tetapi tidak selama dua bulanan juga,” ujarnya.
Menurut Doll, situasi tersebut merugikan para pemain muda dari klub-klub yang sedang mempersiapkan diri berkompetisi di Liga 1 2022-2023, termasuk Persija.
Ia menyebutkan, para pemain mudanya jadi tidak memiliki waktu untuk berlatih dan tidak memahami filosofi permainan Persija karena terlalu sibuk di Timnas Indonesia U-19.
Ia menilai, para pemain muda Persija akan dalam dalam kondisi kelelahan jika nantinya mereka kembali ke Persija akibat aktivitas padat bersama Timnas Indonesia U-19.
“Mereka akan sangat kelelahan karena bermain di banyak laga, terbang dari satu negara ke negara lain. Mereka tidak pernah berlatih di tim utama kami,” katanya.
“Saya sebagai pelatih baru Persija sudah berada di skuad selama enam minggu tetapi baru sekali bertemu mereka. Itu pun hanya sekadar menyapa, bukan berlatih,” sambungnya.
Situasi tersebut membuatnya sulit memberikan kesempatan kepada para pemain Persija yang ada di Timnas Indonesia U-19 untuk bertanding di Liga 1.
Seharusnya, lanjutnya, para pemangku kepentingan sepak bola Indonesia menjadikan klub sebagai pemoles bakat pemain muda yang nantinya memperkuat Timnas, bukan sebaliknya.
“Harus ada yang mengubah ini di masa depan. Kalau mau mendapatkan talenta-talenta terbaik, mereka seharusnya melihat ke tim utama klub,” pungkasnya. (Ant)