Jelang Piala Dunia U20, Shin Pelototi Rapuhnya Mental Timnas U19

22 Juli 2022 04:00

GenPI.co Sumsel - Rapuhnya kepercayaan diri Tim Nasional Indonesia U-19 menjelang Piala Dunia U-20 pada 20 Mei-11 Juni 2023 di Indonesia menjadi sorotan Shin Tae-yong.

Dikutip dari laman PSSI, Rabu (20/7), Shin menilai para pemain Timnas Indonesia U-19 masih kurang percaya diri ketika menghadapi tim dengan kualitas lebih kuat.

Hal itu ia ungkapkan dalam rapat evaluasi dan program kerjanya sebagai pelatih bersama PSSI di Jakarta, Rabu.

BACA JUGA:  Suporter Indonesia Siap Teror Vietnam di Semifinal Piala AFF U-19

“Saya harus mengakui percaya diri tim ini kurang pada awalnya termasuk mental khususnya menghadapi tim-tim besar,” katanya.

Menurutnya, mental pemain Timnas Indonesia U-19 harus diperbaiki.

BACA JUGA:  Taklukkan Laos 2-0, Malaysia Raih Piala AFF U-19 2022

Sebab mereka akan menghadapi lawan-lawan tangguh dari Eropa, Amerika Latin dan Asia di Piala Dunia U-20.

Meski begitu, Shin menilai jika skuad Garuda Nusantara sudah memperbaiki ketangguhan mental mereka secara perlahan-lahan.

BACA JUGA:  PSSI Sebut Timnas Indonesia U-19 Mungkin Berlatih di Belanda

Ketangguhan mental Timnas Indonesia U-19 terbukti di Piala AFF U-19 pada awal Juli 2022.

Meski gagal lolos dari fase grup namun mereka mampu menunjukkan performa apik dengan mencetak 17 gol dan hanya kebobolan dua gol dari lima laga.

“Anda lihat di Piala AFF, kondisi mental itu mulai bisa teratasi dan itu harus terus dipertahankan saat menghadapi tim besar,” katanya.

Karena itu Asisten Manajer Timnas Indonesia, Sumardji menyarankan perlunya psikolog atau motivator untuk mengangkat mental pemain.

“Itu tampak saat laga pertama di Piala AFF U-19 melawan Vietnam, di mana mental dan skema permainan tidak berkembang,” katanya.

Menurutnya, hal itu selalu menjadi permasalahan ketika Timnas Indonesia main di laga perdana.

“Itu harus menjadi koreksi Shin Tae-yong agar setiap laga pertama sudah langsung tune in, langsung 'nge-gas',” lanjutnya.

Menanggapi hal itu, Shin mengaku sempat menggunakan jasa psikolog dan motivator ketika berkarier di Korea Selatan namun hasilnya tidak bagus.

Namun, ia memprediksi jika tenaga profesional itu mengetahui sepak bola maka hasilnya dapat berbeda.

“Akan lebih baik, jika ketua umum, manajer, bisa memberikan motivasi pemain pada sesi yang lain dengan waktu yang lebih lama,” tutur Shin.

“Bisa juga mengumpulkan pemain di tempat tertentu untuk diberikan motivasi,” lanjutnya. (Ant)

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL