GenPI.co Sumsel - Keputusan PSSI untuk menaturalisasi sejumlah pemain keturunan dari luar negeri kena sindir Vietnam.
Sindiran itu dilontarkan pengamat sepak bola Vietnam Vu Manh Hai.
Seperti dilansir dari Soha, Sabtu (3/9), Vu Manh Hai menilai Indonesia tidak memiliki pondasi sepak bola yang baik.
Padahal, lanjut dia, Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah populasi sekitar 273,5 juta jiwa.
Karena itu, PSSI seharusnya harus fokus untuk mencari talenta lokal dibanding melakukan naturalisasi pemain dari luar negeri.
“Saya pikir sepak bola di negara berpenduduk padat seperti itu (Indonesia) tidak fokus pada pencarian bakat domestik dan menaruh harapan mereka pada pemain yang dinaturalisasi,” kata Vu Manh Hai.
“Itu membuktikan mereka tidak memiliki dasar yang baik,” imbuhnya.
Vu Manh Hai juga menilai jika keputusan untuk melakukan naturalisasi pemain dari luar negeri tak selalu merupakan hal baik.
“Pemain naturalisasi belum tentu hal yang baik dan akan menambah kekuatan abadi di sepak bola Indonesia,” kata dia.
Atas dasar itu, Vu Manh Hai pun mencoba membandingkan keputusan Indonesia dengan Vietnam yang fokus mengembangkan bakat lokal.
“Seperti Vietnam, kami fokus mengembangkan pergerakan domestik, bukan pemain atau menaturalisasi dari luar negeri,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, dua dari tiga pemain keturunan Indonesia hampir menyelesaikan proses pewarganegaraan.
Kedua pemain tersebut, yaitu Jordi Amat dan Sandy Walsh yang mendapat persetujuan dari DPR RI untuk menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Sedangkan satu pemain lagi, yaitu Shayne Pattynama masih mengantre karena telat menyerahkan dokumen pewarganegaraannya.
Ketiganya diharapkan dapat membela Timnas Indonesia pada FIFA Matchday pada September 2022, Piala AFF 2022 dan Piala Asia 2023. (*)