Dukung Revolusi Total PSSI, Pengamat: Tak Boleh Ada Unsur Politik

10 Desember 2022 00:00

GenPI.co Sumsel - Kemampuan Jepang dan Korea Selatan menembus 16 besar Piala Dunia 2022 menjadi pecutan untuk melakukan revolusi di tubuh PSSI.

Hal itu disampaikan pengamat sepak bola, Ronny Samloy.

Diketahui, 3 negara asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2023.

BACA JUGA:  Ketum PSSI Beber Rencana TC Lanjutan Timnas Indonesia U-20

Karena hal tersebut, Ronny mendukung penuh revolusi PSSI dan Liga Indonesia secara keseluruhan.

Ronny menilai pembenahan total sepak bola nasional harus diawali dengan revolusi dalam tubuh PSSI.

BACA JUGA:  PSSI Masih Tunggu Keputusan FIFA Soal Perpindahan Federasi Jordi Amat

“Yang pasti revolusi sepak bola itu penting dan menjadi keniscayaan, karena memang sepak bola Indonesia belum menunjukan tren positif, baik dalam tingkat Asia apalagi di tingkat internasional,” kata Ronny dari rilis yang diterima GenPI.com, Jumat (9/12).

Selain PSSI, pembenahan total juga harus dilakukan terhadap Liga Indonesia yang dinilai masih berantakan.

BACA JUGA:  Erick Thohir: Demi Sepak Bola Indonesia, PSSI Harus Dibongkar Total!

Menurutnya, para pemain asing yang berlaga di Liga 1 belum berpengaruh positif untuk pemain lokal.

“Perbaikan liga juga sangat penting, minimal pemain yang berkiprah di liga Indonesia itu merupakan pemain dengan nama mentereng, meskipun mereka hanya 2-3 bulan, tapi itu bisa menjadi motivasi buat para pemain lokal,” ujarnya.

Ronnya juga ingin PSSI dirombak total agar oknum-oknum yang terlibat dalam pengaturan skor dan politik uang bisa dibersihkan.

“PSSI juga perlu merevolusi diri dalam sistem, bahwa tidak boleh ada unsur politik,” tutur mantan Wakil Ketua Komisi Disiplin Asprov PSSI Maluku itu.

“Jadi orang-orang yang mengurus sepak bola yaitu mereka yang benar-benar murni dari kalangan bisnis, sehingga pengelolaannya lebih profesional karena yang diutamakan di sini sepak bola itu menjadi sebuah industri yang bisa hidup dan menghidupkan para pemain sepak bola,” lanjutnya.

Menurutnya transformasi sepak bola tanah air berujung tampil di Piala Dunia.

Hal tersebut bisa terjadi, asalkan sistem rekrutmen pemain hingga pengelolaan organisasi federasi dilakukan secara profesional.

“Soal Indonesia bisa lolos Piala Dunia bagi saya itu bisa-bisa saja, yang penting semua stakeholder punya satu hati dalam merekrut pemain maupun pelatih secara profesional, jangan karena punya kedekatan dengan orang orang PSSI lalu dimasukan ke Timnas,” tegasnya. (*)

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL