GenPI.co Sumsel - Polisi memeriksa Stadion Haji Agus Salim di Kota Padang, Sumatera Barat menjelang Liga 1 2022-2023
Pemeriksaan tersebut dilakukan terkait insiden Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan ratusan jiwa.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Auditor Sistem Pengamanan Mabes Polri, Kombes Pol. Zuhdi B. Rasuli di Padang, Selasa (3/1).
"Kami melaksanakan asesmen penilaian risiko di seluruh stadion. Sejak kasus yang di Malang yang banyak korban perlunya kita menilai semua stadion baik kelas A, B, C untuk sistem keamanan," kata dia.
Selain penyelenggaraan, stadion untuk Liga 2 juga harus memikirkan keamanan manusia.
"Inilah salah satu tugas kita menilai risiko tentang kelayakan stadion untuk menyelenggarakan Liga," katanya.
Zuhdi menjelaskan, pihaknya melakukan penilaian berdasarkan 5 indikator, yaitu kondisi objeknya, keselamatan, tempat informasi, keamanan dan kesehatan, dan serta kelengkapan infrastruktur.
"Hari ini kita mulai, baru 2 atau 3 hari ke depan kita lihat evaluasi, baru dinyatakan layak atau tidak sesuai dengan 5 indikator tadi," katanya.
Pihaknya menyebut tidak ada kendala dalam melakukan audit kali ini.
"Dari kita tidak ada, yang ada kendala dari pengelola dan panitia pelaksana,” tuturnya.
Meski demikian, Mabes Polri memberikan catatan terhadap Stadion Haji Agus Salim.
“Kalau kita lihat Kondisi saat ini seperti sudah lama tidak dipakai padahal dipakai. Itulah kendala yang harus dibenahi oleh pengelola dan pemilik aset yaitu Pemprov dan Dispora Sumatera Barat," kata dia.
Pihaknya juga tidak mempermasalahkan spek Stadion Haji Agus Salim yang disiapkan untuk 12.000 penonton.
"Yang perlu kita lihat sistem keamanan, jalur evakuasi, ada ancaman atau tidak, kemana nanti jika terjadi kerusuhan," kata dia
"Nanti ada pertimbangan yang kita sarankan ke PSSI untuk di tempat lain atau di sini disiapkan secara maksimal nanti itu kewenangan PSSI," lanjutnya.
Selain Stadion Haji Agus Salim, Tim Auditor Mabes Polri juga mengecek Stadion Utama Sumbar di Padang Pariaman yang menjadi kandang Semen Padang FC di Liga 2.
Penilaian tersebut, lanjutnya, sesuai dengan permintaan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). (Antara)