GenPI.co Sumsel - Pelatih Shin Tae Yong dinilai masih layak melanjutkan kariernya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Hal itu disampaikan Direktur Teknik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Indra Sjafri di GBK Arena, Jakarta, Senin (16/1).
Indra Sjafri menyebut kelayakan STY melatih Timnas Indonesia merupakan hasil evaluasi di departemennya pada Minggu (15/1).
“Saya pribadi berpikir, Shin masih sangat layak (melatih timnas Indonesia-red) karena, secara permainan, kualitas tim lebih baik,” ujarnya.
Meski demikian, nasib STY bergantung pada keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
“Namun, laporan evaluasi ini masih akan dilaporkan ke Ketua Umum (Mochamad Iriawan) yang selanjutnya akan berdiskusi dengan Exco. Bagaimana nanti keputusannya, itu tergantung Exco,” sambungnya.
Evaluasi kinerja STY, berpusat pada kegagalan Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF 2022.
Pada Piala AFF 2022, Timnas Indonesia hanya berhasil mencapai semifinal.
STY sendiri sudah menjelaskan kepada Indra Sjafri secara teknis alasan Timnas Indonesia gagal menjadi juara Piala AFF 2022.
Menurut pelatih asal Korea Selatan itu, kualitas para pemain Timnas Indonesia masih kurang bagus.
STY sempat mampu menutupi kekurangan tersebut dengan pemain naturalisasi berpengalaman seperti Jordi Amat.
Namun, Jordi Amat tidak dapat bermain penuh pada seluruh laga karena akumulasi kartu kuning.
Indra Sjafri mengaku telah menerima seluruh penjelasan dari STY terkait penampilan Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.
"Kami sama-sama orang teknis, jadi saya memaklumi. Saya memahami apa yang disampaikan 'coach' Shin karena saya juga merasakan selama hampir 10 tahun memang butuh proses untuk membangun suatu tim yang kuat. Itu poin penting,” tuturnya.
“Saya pun sepakat dengan 'coach' Shin bahwa kita harus bekerja lebih keras lagi untuk berprestasi lebih baik," tegasnya.
Indra Sjafri juga menyebut jika PSSI tidak menargetkan Timnas Indonesia menjadi juara Piala AFF saat menunjuk STY pada Desember 2019.
Justru STY yang menjanjikan Timnas Indonesia meraih juara Piala AFF.
"Itu bukan janji PSSI, tetapi janji 'coach' Shin. Sekarang janji itu tidak terwujud, pantas dong PSSI bertanya kenapa tidak terwujud. Ini target yang dijanjikan 'coach' Shin, jadi perlu kami evaluasi," tandasnya. (Antara)