GenPI.co Sumsel - Banyak yang menganggap beras merah lebih baik dibandingkan beras putih karena kaya akan serat.
Namun, ada klaim yang menyebutkan jika mengonsumsi beras merah dapat menimbulkan efek samping, seperti:
Senyawa bernama asam fitat (phytic acid) yang ada di dalam beras merah bersifat antioksidan.
Sehingga dapat melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan paparan bebas.
Namun, asam tersebut juga mengganggu penyerapan sejumlah mineral, seperti kalsium, zat besi, zink, magnesium, dan mangan.
Penelitian di Oriental Journal of Chemistry (2018) menemukan jika sejumlah beras di Medan, Sumatera Utara mengandung arsenik sebesar 3,71 mg dalam setiap 1 kg.
Angka tersebut ternyata melewati ambang batas kontaminasi yang ditentukan WHO, yaitu 0,3 mg dalam setiap 1 kg beras.
Arsenik tersebut berasal dari pupuk, pestisida, air irigasi, serta tanah untuk menanam padi.
Efek sampingnya yaitu bisa meningkatkan risiko terkena kanker pada organ dalam tubuh.
Jamur Aspergillus jenis Aspergillus section Flavi sering muncul dalam beras merah.
Jika terkontaminasi jamur ini dapat menimbulkan zat beracun bernama aflatoksin karena bersifat karsinogenik atau berpotensi sebabkan kanker. (Hellosehat)