GenPI.co Sumsel - Komjen Pol. (Purn) Susno Duadji merupakan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri pada 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009.
Susno Duadji lahir di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, 1 Juli 1954.
Sebelum menjadi Kabareskrim Polri, Susno Duadji pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kapolda Jawa Barat.
Susno sendiri pernah tersandung kasus suap dalam penanganan kasus PT Salma Arowana Lestari (SAL).
Selain itu, dirinya juga pernah diduga menggelapkan dana pemilihan umum kepala daerah (pilkada) Jawa Barat pada 2008.
Pada Maret 2017, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Susno Duadji dengan hukuman penjara selama 3 tahun enam bulan.
Susno Duadji sendiri merupakan anak ke-2 dari 8 bersaudara dari ayah bernama Duadji dan ibu bernama Siti Amah.
Suami dari Herawati ini lulus Akabri Kepolisian pada 1977, setelah lulus, dirinya menjadi Pama Polres Wonogiri pada 1978, Kabag Serse Polwil Banyumas pada 1988.
Kemudian, Wakapolres Pemalang tahun pada 1989, Wakapolresta Yogyakarta pada 1990, Kapolres Maluku Utara pada 1995.
Setelah itu dirinya bertugas di Bosnia sebagai Pamen Hubinter Sdeops Polri pada 1995, lalu menjadi Kapolres Madiun pada 1997, Kapolres Malang pada 1998.
Lalu Kapolwiltabes Surabaya pada 1999, Wakasubdit Gaptid Dit Sabhara Polri pada 2001, Kabid Kordilum Babinkum pada 2001, Kabid Rabkum Div Binkum Polri pada 2001.
Kemudian Pati Yanma Polri sebagai Wakil Kepala PPATK pada 2004, Kapolda Jawa Barat (Jan 2008-Okt 2008), Kabareskrim Polri (Okt 2008-Nov 2009), Pati Mabes Polri (Non Job) (Nov 2009-Mar 2011), dan Penasehat Koorsahli Kapolri (Mar 2011-Aug 2012).
Untuk urusan pendidikan, Susno Duadji pernah mengenyam pendidikan PTIK, S-1 Hukum, S-2 Manajemen, dan Sespati Polri.
Dia juga mendapat kursus dan pelatihan di antaranya Senior Investigator of Crime Course (1988), Hostage Negotiation Course (Antiteror) di Universitas Louisiana AS (2000).
Kemudian, Studi Perbandingan Sistem Kriminal di Kuala Lumpur Malaysia (2001), Studi Perbandingan Sistem Polisi di Seoul, Korea Selatan (2003), serta Training Anti Money Laundering Counterpart di Washington, DC, Amerika Serikat.
Selain itu dirinya juga sudah mengunjungi 90 negara untuk belajar mengungkap kasus korupsi.
Karier Susno Duadji pun terus melejit saat didapuk sebagai Wakapolres Yogyakarta, kemudian menjadi Kapolres di Maluku Utara, Madiun, dan Malang.
Dirinya pun ditarik ke Jakarta menjadi kepala pelaksana hukum di Mabes Polri.
Susno Duadji juga mewakili Polri membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2003.
Pada 2004, dirinya bertugas di PPATK selama tiga tahun.
Kemudian dirinya dilantik sebagai Kapolda Jabar menggantikan Irjen Pol. Soenarko Danu Ardanto pada Januari 2008.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada Oktober 2008, Susno Duadji ditarik menjadi Kepala Bareskrim Polri menggantikan Komjen Pol. Bambang Hendarso Danuri yang dilantik sebagai Kapolri.
Pada 5 November, Susno Duadji sempat menyatakan mundur sebagai Kabareskrim Polri.
Namun pada 9 November 2009, dirinya kembali aktif sebagai Kabareskrim Polri.
Sayangnya, jabatan tersebut tak lama, pada 24 November 2009, Susno Duadji resmi diberhentikan dari Kabareskrim Polri.
Pasca-pensiun, Susno Duadji tinggal di kampung halamannya, Dempo Selatan, Pagar Alam.
Dirinya lebih memilih untuk menjadi petani sederhana yang aktivitasnya kerap dibagikan dalam akun Instagram miliknya. (*)