GenPI.co Sumsel - Kualitas udara yang sedang buruk di Jakarta juga akan berdampak pada kesehatan kulit.
Hal itu disampaikan dokter spesialis kulit, dr. Arini Widodo, SpKK kepada Antara, Rabu (7/6).
“Udara yang terkontaminasi di Jakarta mengandung polutan seperti partikel debu, asap kendaraan, dan bahan kimia berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul-molekul yang tidak stabil dan memiliki kecenderungan untuk merusak struktur sel,” kata Arini.
Paparan jangka panjang terhadap radikal bebas bisa mengakibatkan stres oksidatif pada kulit.
Akibatnya, kulit akan mengalami peningkatan produksi enzim dan senyawa inflasi sehingga menyebabkan kerusakan kolagen, elastin, dan DNA kulit.
“Hal ini dapat mempercepat proses penuaan kulit dan menyebabkan munculnya kerutan, garis halus, serta kehilangan kekenyalan kulit,” kata Arini.
Selain itu, kualitas udara yang buruk bisa mengakibatkan akumulasi kotoran di kulit.
Partikel debu, polusi, dan zat-zat lainnya bisa menempel di permukaan kulit sehingga menyumbat pori-pori.
Akibatnya, jerawat dan komedo akan muncul akibat sumbatan pada pori-pori.
Keseimbangan bakteri alami pada kulit juga akan terganggu akibat kotoran yang terperangkap di dalam pori-pori kulit.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko infeksi kulit seperti dermatitis atau eksim. (Antara)