GenPI.co Sumsel - Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu diminta untuk tidak melakukan aksi borong minyak goreng dengan jumlah besar atau panic buying.
Permintaan itu disampaikan Kapolres OKU, AKBP Danu Agus Purnomo di Baturaja, Kamis (24/3).
Danu mengatakan, fenomena panic buying dapat memicu kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Menurutnya, fenomena tersebut bisa saja terjadi, apalagi saat menjelang bulan Ramadhan.
Karena itu, Polres OKU akan melakukan inspeksi mendadak terhadap stok minyak goreng di pasar ritel dan modern selama bulan Ramadhan tahun ini.
Danu juga mengungkapkan hasil sidak di Pasar Atas dan Pasar Baru Baturaja, Rabu (23/3).
Menurutnya, saat ini stok minyak goreng curah maupun kemasan tidak langka di pasaran.
Namun harga jualnya relatif tinggi dibanding harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat.
Ia mengungkapkan, rata-rata pedagang minyak goreng curah dengan harga Rp20.000 per liter dan harga minyak goreng kemasan Rp25.000 per liter.
“Sebagian besar pedagang tidak bisa menjual minyak goreng sesuai HET, sebab harga tebus di tingkat distributornya memang sudah mahal,” ungkapnya. (Ant)