GenPI.co Sumsel - Harga minyak goreng di Sumatera Selatan tak seharusnya mahal karena memiliki lahan kebun sawit seluas 1,3 juta hektare.
Hal itu dikatakan Gubernur Sumsel Herman Deru saat menghadiri wisuda di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Aprin, Palembang, Kamis (30/6).
“Jangankan langka, mahal pun itu anomali. Bayangkan, dengan 1,3 juta hektare artinya setiap enam penduduk di Sumsel ini jika dibagikan memiliki satu hektare,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini masyarakat juga terbuai dengan penggunaan minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Padahal, masyarakat tempo dulu lebih akrab menggunakan minyak kelapa.
“Tapi jika ada yang bilang minyak kelapa dikatakan jadul, padahal ini dengan keadaan seperti ini mungkin masih banyak yang menggunakan minyak kelapa maka harga tak terlalu tinggi,” katanya.
Saat ini, harga minyak goreng kemasan sekitar Rp19.000-20.000 per kilogram (Kg), naik dibandingkan sebelumnya saat harga normal sekitar Rp14.000/Kg.
Karena itu, Herman mengajak kalangan akademisi untuk menyumbangkan pemikiran dan riset agar persoalan tersebut dapat segera teratasi. (Ant)