GenPI.co Sumsel - Sebanyak 81.000 rumah tangga miskin di Provinsi Sumatera Selatan dibidik untuk menjalankan program kemandirian pangan yang sudah berjalan sejak November 2022.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan Ruzuan Effendi di Palembang, Jumat (1/7).
Ruzuan mengatakan, sejauh ini program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan sudah menyasar 2.031 rumah tangga miskin.
“Sasaran dari program ini yakni keluarga miskin, yang mana saat ini angka kemiskinan di Sumsel masih di kisaran 12 persen (sekitar 3 ribu jiwa),” ujarnya.
Dari target sasaran tersebut, Kabupaten Lahat menjadi yang terbanyak dengan 9.450 keluarga, setelah itu Ogan Komering Ulu Timur 7.800 keluarga dan Banyuasin 7.625 keluarga.
Ruzuan menyebutkan jika program tersebut bertujuan untuk mendorong warga memproduksi sendiri kebutuhan sehari-hari dengan memanfaatkan pekarangan rumah, lahan sempit dan lahan kosong.
Menurutnya, areal tersebut bisa digunakan untuk menanam sayuran hingga beternak ayam dan ikan lele sehingga bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri.
Ia mengatakan jika program tersebut sejalan dengan program nasional untuk menjaga ketahanan pangan.
“Ini yang terus kami lakukan adalah mensinergikannya dengan program-program pemerintah yang lain agar kemandirian pangan benar-benar tercapai sehingga akan menekan angka kemiskinan,” katanya.
Meski demikian, masih terdapat beberapa kendala di lapangan yang menyebabkan seluruh rumah tangga miskin di Sumsel belum bisa mengakses program tersebut.
Seperti sebagian warga yang masih menganggap bantuan bersifat sesaat atau tidak berlanjut, belum optimalnya pendampingan, dan belum disesuaikan dengan kondisi rumah tangga miskin.
Karena itu, lanjutnya, dalam Rapat Koordinasi Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan beberapa waktu lalu pihaknya sepakat untuk melakukan melakukan optimalisasi.
"Di antaranya pemanfaatan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar rumah tangga penerima manfaat lebih tepat sasaran,” pungkasnya. (Ant)