Jualan Bendera, Buruh Bangunan di Palembang Raup Rp150 Ribu/Hari

29 Juli 2022 21:00

GenPI.co Sumsel - Kiagus Muhammad Rozali baru saja selesai menata aneka bendera merah putih di lapak jualannya di kawasan Jalan Merdeka, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Hingga seorang ibu muda datang menawar barang dagangannya, sebuah bendera ukuran kecil. 

Dengan sabar pria berusia 56 tahun ini menjelaskan satu per satu harga bendera yang dijualnya. 

BACA JUGA:  Palembang Bentuk Tim Khusus Bongkar Bangunan, Tugasnya Tegas

"Ini (yang kecil) Rp10 ribu. Bisa digantung di mobil, bu. Ini bisa ditaruh di kaca luar," ujarnya saat menerangkan berbagai jenis bendera yang diinginkan calon pembeli, Jumat (29/7). 

Rozali, begitu dia biasa disapa, baru menjajakan aneka bendera dalam waktu satu bulan saja di kawasan Jalan Merdeka. 

BACA JUGA:  Cairan Pendeteksi Cacar Monyet Akan Dikirim ke BBLK Palembang

Ia mengaku, mulai menjajakan bendera sejak pertengahan Juli hingga Agustus. 

"Sehari-hari saya sebenarnya tukang bangunan tapi khusus menjelang Agustusan saya selalu jualan bendera di sini," kata Rozali kepada GenPI.co Sumsel

BACA JUGA:  Telok Abang, Mainan Khas Palembang Selalu Diburu Setiap Tahun

Bukan kali ini saja ia berjualan, Rozali mengaku rutin berjualan bendera sejak puluhan tahun lalu di lokasi yang sama. 

Pasokan bendera didapatkannya dari pabrik bendera di Cirebon, Jawa Barat

Statusnya sebagai buruh lepas di salah satu pengembang perumahan di Palembang membuat Rozali bisa maksimal menjajakan bendera. 

"Sebulan ini libur dulu. Setiap tahun juga memang selalu jualan bendera," tambah dia. 

Rozali menyebutkan, pembeli bendera berasal dari berbagai kalangan, mulai dari perorangan hingga lembaga pemerintahan. 

Jika berasal dari perorangan biasanya Rozali menawarkan bendera untuk harga satuan.

Sedangkan untuk lembaga biasanya ia mematok minimal satu lusin atau bendera ukuran besar. 

"Kalau beli bendera yang besar ada rumbai ini biasanya kantor. Korem, kodam begitu. Untuk hiasan gedung," terangnya. 

Meski hanya pedagang musiman, dalam sehari Rozali mampu menghasilkan minimal Rp150 ribu dari penjualan bendera. 

Nominal itu akan meningkat drastis bila bendera ukuran besar dengan panjang 10 meter seharga Rp650 ribu terjual. 

"Kalau sedang sepi penghasilan sehari sama seperti kerja tukang harian. Kalau ramai ya lumayan sekali," ucapnya. 

Menariknya, Rozali tak ambil pusing jika dalam sebulan masih ada sisa bendera yang tak laku terjual.

Ia mengaku masih bisa menyimpan sisa bendera itu sebagai stok penjualan di tahun depan. 

"Disimpan untuk tahun depan tapi harus dibungkus plastik supaya tidak rusak. Ini saja beberapa stok dari tahun lalu," tutupnya. (*)

Redaktur: Budi Yuni Reporter: Jati Purwanti

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL