Jimly Asshiddiqie, Putra Palembang Pendiri dan Ketua MK Pertama

03 Agustus 2022 19:00

GenPI.co Sumsel - Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie merupakan putra asli Kota Palembang, Sumatera Selatan kelahiran 7 April 1956 silam.

Jimly Asshiddiqie merupakan akademisi yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada 2010.

Sejak Juni 2012-Juli 2017, Jimly Asshiddiqie dipercaya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

BACA JUGA:  Profil Refly Harun: Wong Palembang Pernah Jadi Staf Ahli Presiden

Sebelumnya, DKPP bernama Dewan Kehormatan KPU yang juga ia pimpin pada 2009 dan 2010.

Jimly Asshiddiqie merupakan pendiri dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pertama (2003-2008).

BACA JUGA:  Profil Wali Kota Palembang Harnojoyo: Pernah Jualan Ayam di Pasar

Karena itu, Jimly Asshiddiqie diakui sebagai peletak dasar bagi perkembangan gagasan modernisasi peradilan di Indonesia.

Jimly Asshiddiqie meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia (UI) pada 1982.

BACA JUGA:  Profil Amzulian Rifai: Putra Musi Rawas Mantan Ketua Ombudsman RI

Pada 1987, Jimly Asshiddiqie menyelesaikan pendidikan S2-nya di UI juga.

Pada 1990, ia menyandang gelar doktor dari UI dan Van Vollenhoven Institute, serta Rechts-faculteit, Universiteit Leiden melalui program doctor by research dalam ilmu hukum.

Pada 1998, Jimly Asshiddiqie meraih gelar Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara FHUI.

Di masa Presiden Soeharto, Jimly Asshiddiqie pernah menjabat Staf Ahli Menteri Pendidikan (1993-1998).

Kemudian dirinya diangkat menjadi Asisten Wakil Presiden B.J. Habibie.

Di masa Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Megawati, Jimly Asshiddiqie kembali menjadi guru besar FHUI.

Selain itu ia juga menjadi Penasihat Ahli Menteri Perindustrian dan Perdagangan (2001-2003), Tim Ahli PAH I BP-MPR (2001-2002) dan Penasihat Ahli Setjen MPR-RI dalam rangka Perubahan UUD 1945 (2002-2003).

Pada 13 Agustus 2003, Jimly Asshiddiqie dipilih DPR RI menjadi hakim konstitusi generasi pertama.

Kemudian pada 19 Agustus, dirinya terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi dan dipercaya memimpin selama dua periode yaitu 2003-2006 dan 2006-2008.

Dirinya pernah mendapat Bintang Mahaputera Adipradana karena jasa-jasanya dalam membangun MK.

Tidak lagi menjadi hakim, ia pernah dipercaya menjadi Ketua Panitia Seleksi Penasihat KPK (2009) dan Ketua DKPP (2009-2010).

Jimly Asshiddiqie juga pernah diangkat menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Bidang Hukum dan Ketatanegaraan hingga pernah mencalonkan diri sebagai Ketua KPK.

Jimly Asshiddiqie juga aktif menjadi Penasihat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (2009-sekarang) dan sejak 2013-2018 menjadi Ketua Dewan Penasihat.

Terakhir ia menjabat Ketua DKPP dan Ketua Dewan Penasihat Komnas HAM, hingga akhir 2017.

Kemudian Wakil Ketua Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan (DGTK-RI) hingga 2020, terakhir Ketua Dewan Penasihat Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) hingga 2024. (*)

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL