Ryamizard Ryacudu: Putra Palembang Pernah Jadi Menteri Pertahanan

05 Agustus 2022 19:00

GenPI.co Sumsel - Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu merupakan mantan Menteri Pertahanan RI pada Kabinet Kerja Presiden RI Joko Widodo.

Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan pada 21 April 1950 ini menjabat sejak 27 Oktober 2014-20 Oktober 2019.

Mantan perwira tinggi militer TNI Angkatan Darat ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD (2002-2005).

BACA JUGA:  Profil Refly Harun: Wong Palembang Pernah Jadi Staf Ahli Presiden

Ryamizard merupakan putra dari Mayjen TNI Musannif Ryacudu, perwira TNI AD yang dekat dengan Presiden Soekarno.

Ayahnya tersebut merupakan seorang tokoh Lampung, yang juga keturunan seorang penyebar agama Islam di Lampung.

BACA JUGA:  Profil Wali Kota Palembang Harnojoyo: Pernah Jualan Ayam di Pasar

Ryamizard menikah dengan Nora Tristyana, putri mantan Wakil Presiden, Jenderal TNI Try Sutrisno.

Karier dirinya mulai meroket setelah dirinya menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya, lalu menjabat sebagai Pangdam Jayakarta.

BACA JUGA:  Profil Amzulian Rifai: Putra Musi Rawas Mantan Ketua Ombudsman RI

Saat terjadi gesekan di level elit nasional pada masa Presiden Gus Dur, Ryamizard, saat itu menjabat Pangdam Jayakarta, mengancam siapa saja yang mengganggu keamanan di wilayahnya.

Kemudian Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah.

Kemudian Ryamizard ditunjuk sebagai Wakil KSAD lalu menggantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD berkat kemampuannya merangkul TNI saat apel siaga di Lapangan Monas yang melibatkan TNI AL dan TNI AU, Juli 2001.

Presiden Megawati pernah mencalonkan Ryamizard sebagai Panglima TNI.

Namun, saat pergantian presiden dari Megawati ke Susilo Bambang Yudhoyono, namaya dianulir.

Kemudian SBY menunjuk Marsekal Djoko Suyanto sebagai Panglima TNI pada 2006.

Ryamizard dianggap sebagai orang Megawati.

Pembatalan dirinya sebagai Panglima TNI oleh SBY menimbulkan  kecurigaan konflik pribadi antara SBY dan Ryamizard, seperti yang diungkapkan Presiden Gus Dur.

Usai pensiun dari militer, Ryamizard mengaku tidak ingin masuk ke dunia politik.

Namun, saat ikut dalam deklarasi Majelis Kebangsaan Indonesia, Ryamizard  sempat menyatakan untuk mempertimbangkan menjadi calon presiden jika mendapat dukungan pada 2008.

Pada 27 Januari 2009, Ryamizard diundang ke Rakernas PDIP, menggantikan Hidayat Nur Haid yang batal diundang.

Sehingga, memunculkan namanya sebagai salah satu calon wakil presiden Megawati.

Namanya juga sempat diisukan sebagai calon wakil presiden Joko Widodo, meskipun akhirnya Jusuf Kalla yang terpilih.

Meski demikian, Ryamizard tetap mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla serta terlibat dalam pembekalan relawan selama kampanye Pilpres.

Setelah itu, Ryamizard Ryacudu pun ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan pada Kabinet Kerja. (*)

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL