GenPI.co Sumsel - Memasuki musim kemarau, status siaga bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ditetapkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Pengumuman itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Amzar Kristopa di Baturaja, Selasa (12/4).
Setiap tahunnya, siklus normal suhu udara di OKU tertinggi terjadi pada September-Oktober dengan curah hujan lebih rendah dibanding biasanya.
Berdasarkan fenomena itu, BPBD OKU menetapkan status siaga agar peristiwa karhutla bisa ditangani sedini mungkin.
Tak hanya itu, BPBD OKU juga memasang rambu peringatan bencana alam di wilayah rawan karhutla dan banjir di OKU.
“Ada dua rambu yang dipasang yaitu peringatan bencana kebakaran hutan dan lahan dan bencana banjir,” tuturnya.
Rambu-rambu tersebut disebar di dua kecamatan yaitu Kecamatan Sosoh Buay Rayap untuk peringatan karhutla karhutla dan Kecamatan Lubuk Batang untuk peringatan dini banjir.
“Dua kecamatan ini merupakan salah satu daerah paling rawan bencana karhutla dan banjir di Kabupaten OKU yang terjadi hampir setiap tahun,” ujarnya.
Amzar mengatakan, pemasangan rambu peringatan dini bencana alam bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar tidak membakar hutan demi membuka lahan.
Karena dampak dari karhutla sangat merugikan masyarakat dan negara, baik sektor kesehatan, ekonomi, serta lingkungan.
“Kami juga telah menyiagakan ratusan personel BPBD dibantu tim relawan api di setiap kecamatan agar peristiwa karhutla dapat ditanggulangi sedini mungkin,” ujarnya. (Ant)