GenPI.co Sumsel - Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi direspons negatif oleh mahasiswa di Sumatera Selatan.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat Sumatera Selatan melakukan aksi unjuk rasa di Kota Palembang.
Seruan Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM, Rakyat Tersebut berlangsung pada Senin (5/9) siang pukul 11.00 WIB.
Dari pantauan Antara, massa mulai memadati depan Kantor DPRD Sumsel sambil membawa spanduk, poster tuntutan, dan 1 unit mobil bak terbuka dengan pengeras suara.
“Silahkan teman-teman merapat untuk perjuangkan nasib rakyat, nasib orang tua kita yang semakin sulit karena harga BBM naik kebutuhan pokok naik, biaya pendidikan kita pun naik,” ujar salah satu mahasiswa dari UIN Raden Fatah Palembang.
“Pemerintah dan wakil rakyat dengar keluhan kami ini,” sambungnya.
Aksi tersebut, juga dijaga ketat oleh polisi yang mengerahkan 900 petugas dilengkapi alat pengaman diri serta mobil pengurai massa.
Selain itu, polisi juga memblokade Jalan POM IX di Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I, atau depan kantor DPRD Provinsi Sumsel dengan kawat berduri.
Hal itu disampaikan Kasat Lantas Polrestabes Palembang, Kompol Rendy S. Aditama di Palembang, Senin.
Pihaknya mengalihkan sementara arus lalu lintas ke jalan lain selama aksi unjuk rasa berlangsung.
Pengalihan tersebut, kata dia, guna menghindari kepadatan lalu lintas di jalan.
Polisi pun mengalihkan arus lalu lintas di sejumlah jalan, mulai dari Jalan Radial menuju Jalan Samsat Baru atau Jalan Kapten A Rivai.
Kemudian Jalan Jendral Sudirman Simpang RSK Charitas menuju Jalan Radial, serta Jalan Samsat Baru atau Jalan Kapten A Rivai.
“Jalur dari Simpang Samsat Baru atau Jalan Kapten A. Rivai mengarah simpang DPRD Sumsel ditutup total. Jalur dari Jalan Angkatan 45 diarahkan ke Jalan Jendral Sudirman Simpang RSK Charitas,” jelas dia. (Ant)