Mengenang Mahyuddin: Eks Gubernur Sumsel yang Juga Dokter Kandungan

13 September 2022 19:00

GenPI.co Sumsel - Prof. Dr. dr. H. Mahyuddin Natimbul Same'a, SpOG(K) merupakan politikus, dokter dan akademikus asal Sumatera Selatan.

Pria kelahiran 14 September 1947 ini lahir di Desa Tanjung Kurung, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat.

Mahyuddin pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Selatan pada 2003-2008.

BACA JUGA:  Mengenang Eks Wako Palembang Romi Herton: Pernah Terjerat Kasus Suap MK

Dirinya juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan pada 2008.

Kemudian dia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 2009-2014.

BACA JUGA:  Profil Askolani Jasi: Anak Petani yang Jadi Bupati Banyuasin

Mahyuddin meninggal dunia akibat terinfeksi covid-19 pada 8 April 2021 sekitar pukul 23.45 WIB.

Kader Partai Demokrat itu sempat dirawat Rumah Sakit (RS) Bunda Palembang.

BACA JUGA:  Profil Eddy Santana Putra: Eks Wako Palembang Sekarang Jadi Anggota DPR

Namun dia dirujuk ke RS Umum Pusat Muhammad Hoesin Palembang karen kondisinya memburuk hingga meninggal usai dirawat selama 4 hari.

Mahyuddin merupakan putra keempat dari tujuh bersaudara dari pasangan Natimbul dan Same’a.

Suami Halipah ini memulai studinya di Sekolah Rakyat setempat pada usia 7 tahun dan lulus dari SD pada 1960.

Selama masa SMP dan SMA, bapak dari 3 orang anak ini sempat bekerja di pasar lokal.

Pada 1963, dirinya lulus dari SMP dan pada 1967 dia lulus dari SMA Xaverius.

Pada 1975, Mahyuddin lulus dari Universitas Sriwijaya (Unsri) dengan gelar kedokteran.

Karier Mahyuddin dimulai sebagai staf di Fakultas Biologi di Unsri.

Usai mengambil spesialis kebidanan dan kandungan di Universitas Airlangga pada 1984, dirinya menjadi dosen di Unsri.

Mahyuddin juga diangkat menjadi direktur program keluarga berencana di RSUP Palembang.

Lima tahun mengajar di Unsri, Mahyuddin pun diangkat menjadi sekretaris fakultas kedokteran Unsri.

Pada 1996, dirinya dipromosikan sebagai asisten dekan dan pada 1999 menjadi asisten rektor.

Saat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sumatera Selatan, dirinya pun mengakhiri kariernya di Unsri pada 2003.

Saat itu Mahyuddin berpasangan dengan Syahrial Oesman dan berhasil mengalahkan gubernur petahana, Rosihan arsyad.

Dirinya bersama Syahrial kemudian dilantik pada 7 November 2003.

Namun, pada 19 Juni 2008, Syahrial Oesman mengundurkan diri sebagai Gubernur Sumsel dan posisinya digantikan Mahyuddin.

Masa jabatannya sebagai gubernur pun berakhir pada 7 November 2008.

Selama menjadi gubernur, Mahyuddin melarang keberadaan Ahmadiyah di Sumsel dengan mengeluarkan putusan hukum.

Setelah itu, dirinya terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Sumsel.

Mahyuddin bertugas di Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, kemudaan, olahraga, pariwisata, seni dan budaya.

Pada 21 Oktober 2009, Mahyuddin terpilih sebagai ketua komisi dan menyerahkannya kepada Agus Hermanto setelah masa jabatan 3 tahun.

Pada 2014, dirinya sempat mencalonkan diri kembali sebagai anggota DPR, namun tidak memperoleh suara yang cukup. (*)

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL