GenPI.co Sumsel - Hujan deras yang mengguyur Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (6/10), menyebabkan air di Sungai Bendung meluap.
Selain intensitas hujan yang tinggi dan lama, banjir juga diperparah dengan ditemukannya 17 titik sedimentasi dan hambatan lain di Sungai Bendung.
Hambatan lain tersebut meliputi konstruksi jembatan dan bangunan penduduk di sungai yang memiliki luas 2.400 hektare tersebut.
Sehingga aliran air Sungai Bendung tidak lancar hingga terbuang ke daerah hilir Sungai Musi.
Akibatnya, banjir setinggi 30 cm menggenangi rumah ratusan warga di Kelurahan 20 Ilir D2, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang.
Hal itu disampaikan Wali Kota Palembang, Harnojoyo kepada awak media di Palembang, Kamis.
Untuk mengatasi banjir, pihaknya melakukan penyedotan dengan menggunakan 3 mesin pompa air berkapasitas 3.600 liter/detik di pintu Sungai Bendung.
"Karena hambatan itu sehingga membuat proses pengaliran cukup lamban. Kepada warga saya minta mohon bersabar. Tapi saya pastikan seluruh petugas akan terus siaga sampai kondisi air benar-benar kering dan kondusif," kata dia.
Harnojoyo menyebut, dari 500 warga terdapat lebih dari 250 rumah yang tergenang banjir sejak pagi sekitar 06.00 WIB hingga malam hari pukul 20.00 WIB.
Rumah yang terdampak banjir meliputi 17 kawasan seperti di Jalan R. Soekamto, Jalan Rawasari, Jalan Seduduk Putih dan Sekip Bendung serta sekitarnya.
"Maka atas kondisi itu, mulai dari tenda-tenda pengungsian, bantuan logistik sembako sudah disiapkan,” ujar Harnojoyo.
“Pokoknya apapun yang dibutuhkan warga dalam kondisi bencana ini kami siapkan,” sambungnya.
Harnojoyo pun memerintahkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait membantu TNI/Polri untuk menolong warga terdampak banjir.
“TNI/Polri dan semua OPD wajib responsif turun ke lapangan menolong warga," kata Harnojoyo. (Ant)