GenPI.co Sumsel - Jenazah seorang relawan pria berinisial AN (37) asal Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, berhasil ditemukan.
Hal itu dikonfirmasi Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pagar Alam, Hapis Gumay di Pagar Alam, Senin (31/10).
AN ditemukan mengapung di Sungai Endikat, Pangkalan Tiga Putri, Pulau Pinang, Kabupaten Lahat atau 5 jam dari titik awal korban dilaporkan hilang.
Korban AN dilaporkan hilang saat ikut mencari korban hanyut berinisial PR (57) di Sungai Endikat, kawasan Desa Tanjung Bay, Kecamatan Kota Agung, Lahat.
Warga Desa Suka Cinta, Kecamatan Dempo Utara, Pagar Alam itu dilaporkan hilang sejak 14 Oktober 2022.
Kemudian, jenazah PR ditemukan di Bandungan Wari, Kabupaten Lahat, 22 Oktober 2022 malam.
Usai PR ditemukan, giliran AN yang dilaporkan menghilang di Sungai Endikat.
“Pencarian terus dilakukan hingga kemudian, jasad korban AN ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tepat di hari ke-8 operasi SAR atau Minggu (21/10) sore sekitar pukul 15.00 WIB,” ujarnya.
Tim SAR gabungan terdiri dari 19 personel yang berasal dari BPBD, Tagana, Basarnas dan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Pagar Alam.
Mereka sempat mengalami kesulitan untuk mengevakuasi jasad AN dari sungai.
Sebab, tim SAR gabungan yang mengerahkan 3 perahu karet harus berjuang berhari-hari karena curamnya jeram Sungai Endikat yang mencapai sekitar grade 3.
"Entah bagaimana dalam pencarian kami dimudahkan oleh bantuan Allah SWT, beberapa saat arus sungai menurun grade 1, hingga tim SAR bisa menjangkau jasad korban membawanya ke tepi dan berhasil di evakuasi," ujarnya.
Jasad AN pun langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Besemah Pagar Alam untuk diidentifikasi.
Kemudian dibawa ke rumah duka dan langsung dimakamkan oleh pihak keluarga di TPU Aek Betung Simpang Padang Karet, Pagar Alam Selatan.
Dalam pemakaman AN, para relawan kebencanaan hingga ratusan organisasi pencinta alam di Pagar Alam turut hadir.
"Almarhum dikenal sebagai orang baik, beliau semasa hidupnya banyak membantu dalam hal kerelawanan bencana, dan kegiatan-kegiatan urgent berhubungan dengan alam bebas lainnya," pungkasnya. (Ant)