Orang Tua Harus Tahu 3 Jenis Pola Asuh Anak, Harap Disimak!

20 November 2022 21:00

GenPI.co Sumsel - Pola asuh anak yang dilakukan setiap orang tua memang berbeda-beda.

Yang harus dipahami yaitu pola asuh orang tua akan memengaruhi bagaimana anak akan bersikap.

Pola asuh menentukan anak menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, sehat, berbudi pekerti yang luhur, dan berakhlak mulia.

BACA JUGA:  Cari Pengganti Obat Sirop Anak? Bikin Ramuan Herbal, Caranya Gampang Banget

Berikut ini jenis-jenis pola asuh pada anak menurut psikolog, Diana Baumrind.

Authoritarian (otoriter)

Pola asuh ini mengharapkan agar anak patuh dengan seluruh perintah tanpa ada pengecualian atau pertanyaan apa pun.

BACA JUGA:  3 Pilihan Obat Batuk Pilek untuk Anak, Dijamin Aman Bun

Sedangkan ciri-ciri dari pola asuh otoriter yaitu tidak responsif dengan kebutuhan anak, memiliki aturan yang sangat ketat, memiliki ekspektasi agar anak berperilaku baik.

Namun, pola asuh ini memungkian kepercayaan diri anak turun hingga melakukan kenakalan remaja.

BACA JUGA:  Anak Habis Sunat, Coba Pakai Cara Ini Agar Cepat Sembuh

Ini karena pendapat anak tidak didengar dan merasa kurangnya kasih sayang, kekesalan, hingga kemarahan yang terpendam.

Authoritative (suportif)

Pola asuh ini membuat orang tua menjadi suportif dan merespons pilihan anak.

Namun, kamu tetap memberikan batasan agar tetap terlihat tegas pada anak.

Ciri-ciri dari pola asuh authoritative yaitu, memiliki peraturan yang jelas dan masuk akal, suportif dan responsif, serta menghargai setiap pendapat.

Sehingga anak bisa bertanggung jawab dengan yang sudah disepakati sebelumnya.

Anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini cenderung memiliki pribadi yang ramah, mandiri, energik, dapat mengendalikan diri, hingga memiliki tujuan hidup.

Permisif

Gaya pengasuhan ini menerapkan pola asuh yang hangat, namun terlihat lemah di mata anak.

Ini karena kamu tidak menerapkan batasan serta tidak tegas dengan peraturan.

Ciri-ciri dari pola asuh ini yaitu responsif terhadap anak, sedikit atau bahkan tidak memiliki peraturan, terlalu sabar, lemah lembut dan toleran.

Hal ini akan memengaruhi perilaku anak yang tak dapat menghargai aturan, kurang mandiri, agresif, hingga tak sabaran. (hellosehat)

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL