GenPI.co Sumsel - Para guru di Kota Palembang, Sumatra Selatan, diminta aktif memberikan edukasi kepada siswa dan siswi di sekolah terkait dampak negatif pernikahan dini bagi kesehatan ibu dan anak serta permasalahan sosial.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda di Palembang, Senin (24/7).
Menurutnya, siswa bisa memahami dan menjauhkan diri dari keinginan untuk cepat menikah dari penjelasan dari guru tersebut.
"Untuk meningkatkan pencegahan pernikahan dini diinstruksikan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) dan Dinas Pendidikan setempat mendorong guru aktif melakukan penyuluhan dampak negatif pernikahan dini," kata Fitrianti.
Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan kegiatan yang bisa meningkatkan warga untuk mengikuti program keluarga berencana (KB).
"Kesadaran warga kota ini untuk mengikuti program KB cukup tinggi, sehingga kondisi yang baik itu perlu terus ditingkatkan sehingga dapat dicegah terjadi laju pertumbuhan penduduk secara besar-besaran," ujar Fitrianti.
Saat ini, pihaknya sedang menggalakkan sosialisasi dan pelayanan KB secara gratis di permukiman penduduk.
“Melalui upaya tersebut diharapkan ke depan tidak ada lagi kasus pernikahan dini dan program KB berjalan optimal untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kata Fitrianti. (Antara)