GenPI.co Sumsel - Ekonomi Sumatra Selatan mengalami pertumbuhan 5,24 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada triwulan II 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Moh. Wahyu Yulianto di Palembang, Selasa (8/8).
"Sedangkan jika dibandingkan secara kuartalan (q to q) atau dibandingkan triwulan I-2023 ekonomi Sumsel mengalami pertumbuhan sebesar 4,57 persen," kata Wahyu.
Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi di Sumsel berasal dari sejumlah lapangan usaha.
Penyediaan akomodasi dan makan minum menjadi lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi dengan 12,91 persen.
Kemudian, administrasi pemerintahan 10,94 persen; pertambangan dan penggalian 10,36 persen; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 8,13 persen; serta Informasi dan komunikasi 7,08 persen.
"Sedangkan lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu kesehatan sebesar 3,15 persen dan pengadaan air sebesar 2,71 persen," jelasnya.
Berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB), perekonomian Sumsel atas dasar harga mencapai Rp 158,88 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 90,59 triliun pada triwulan II 2023.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi dari pengeluaran secara tahunan terjadi pada pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 9,48 persen.
Kemudian, pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) 6,94 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) 5,27 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 3,05 persen, dan komponen ekspor luar negeri 0,05 persen.
"Sedangkan, komponen impor luar negeri sebesar mengalami kontraksi 10,95 persen, hal ini disebabkan oleh menurunnya nilai dan volume impor pada beberapa komoditas seperti impor mesin/peralatan listrik 73,93 persen, impor pupuk 73,43 persen dan impor migas 50,85 persen," kata Wahyu. (Antara)