GenPI.co Sumsel - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, menangani 1.411 kasus diare sejak Januari hingga Juli 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Andi Prapto di Baturaja, Rabu (6/9).
Menurutnya, musim kemarau yang berdampak pada berkurangnya air bersih dapat memicu penyebaran diare.
Apalagi, selama ini mayoritas warga di wilayah pedesaan mengonsumsi air dari Sungai Ogan yang kualitasnya berkurang saat musim kemarau.
Ditambah, kebiasaan sejumlah oknum warga yang membuang sampah di Sungai Ogan membuat kualitas airnya menjadi semakin buruk.
Meski tergolong tinggi, namun Andi menilai kasus diare di OKU masih berada di level aman karena seluruh pasien dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan.
Karena itu, pihaknya akan menurunkan tenaga kesehatan dari puskesmas setempat untuk mencegah kasus diare.
Para tenaga kesehatan akan mengedukasi warga agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, warga perlu menerapkan PHBS untuk mencegah penyebaran diare dan penyakit lainnya.
Penerapan PBS tersebut seperti menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih dan tidak menggunakan air sumur untuk dikonsumsi selama musim kemarau.
"Kalaupun terpaksa harus dimasak terlebih dahulu dan dipastikan benar-benar sudah matang sebelum dikonsumsi," ujarnya. (Antara)