GenPI.co Sumsel - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, mencapai 400 hektare selama musim kemarau 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir, Edi Rahmat di Indralaya, Senin (18/9).
"Kebakaran hutan dan lahan di Ogan Ilir pada musim kemarau 2023 yang dipengaruhi fenomena El Nino pada tahun ini tergolong cukup besar," katanya.
Sebagian besar karhutla tersebut terjadi di Kecamatan Indralaya, Indralaya Utara, Pemulutan, dan Pemulutan Barat.
Untuk mencegah karhutla, pihaknya bersama TNI, Polri, Manggala Agni, dan instansi terkait melakukan patroli.
Dalam patroli tersebut, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada warga agar tidak membakar apapun selama musim kemarau.
Pihaknya meminta, warga tidak membuka lahan dan membersihkan sampah bekas panen dengan cara dibakar.
Untuk saat ini, tindakan tersebut termasuk pidana karena berpotensi memicu karhutla yang bisa menyebabkan bencana kabut asap.
Menurutnya, bencana kabut asap bisa mengganggu aktivitas warga, penerbangan, dan gangguan kesehatan.
Jika ada warga yang terbukti sengaja membakar lahan pada musim kemarau akan terancam penjara selama 10 tahun dan denda miliaran rupiah.
"Hingga kini belum ada masyarakat yang diamankan karena melakukan pembakaran lahan secara sengaja, dengan gencar dilakukan kegiatan sosialisasi diharapkan kepedulian masyarakat berpartisipasi mencegah dan menanggulangi karhutla semakin tinggi," kata Edi. (Antara)