GenPI.co Sumsel - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, berhasil mengejar target nasional dengan menekan kasus stunting hingga mencapai 14 persen.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten OKU, Irianto di Baturaja, Senin (2/10).
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), kasus stunting di OKU sekitar 31 persen pada 2021, turun menjadi 19,9 persen pada 2022.
Pada 2023, dari 24.577 balita, sebanyak 377 atau 1,76 persen balita di OKU mengalami stunting.
"Alhamdulillah, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan OKU penurunan kembali terjadi tahun ini hingga menyentuh angka 14 persen," katanya.
Menurutnya, seluruh pihak terkait di OKU sudah bekerja keras dalam mengoptimalkan penanganan stunting.
Seperti Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten OKU yang bekerja maksimal dalam melakukan identifikasi wilayah yang memiliki kasus stunting.
TPPS juga menyediakan data hingga mendampingi keluarga yang anaknya berisiko mengalami stunting.
Selain itu, pihaknya juga menjalankan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) melalui pembinaan, penyuluhan hingga mengatasi stunting.
Pihaknya memberikan makanan sehat dengan gizi seimbang secara gratis kepada calon pengantin, ibu hamil, anak-anak, dan bayi usia 2 tahun dari keluarga miskin.
Pihaknya juga sukses menjalankan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
"Meskipun angka kasus mengalami penurunan yang cukup baik, upaya-upaya ini terus ditingkatkan dengan target Kabupaten OKU nol stunting di tahun 2024," ujarnya. (Antara)