GenPI.co Sumsel - Gajah liar masih meresahkan warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatra Selatan, karena masuk ke area permukiman dan perkebunan.
Hal itu disampaikan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Kabupaten OKU Selatan, Joni Rafles di Muaradua, Jumat (3/11).
"Beberapa waktu lalu amukan gajah liar di daerah Mekakau Ilir merusak tanaman perkebunan dan gubuk warga hingga tidak bisa ditempati lagi," kata Joni.
Untuk itu, pihaknya bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Selatan sedang mencari strategi jangka panjang demi mencegah konflik gajah liar dengan manusia.
"Untuk jangka pendek, dalam waktu dekat Pemkab OKU Selatan bersama BKSDA, TNI, Polri, dan pihak-pihak terkait akan turun ke lapangan guna mendampingi masyarakat yang menghadapi konflik dengan gajah," kata Joni.
Sejauh ini, populasi gajah liar di hutan Suaka Margasatwa Gunung Raya, OKU Selatan, masih banyak.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Sumsel, Sugito di Muaradua.
Sugito mengungkapkan, kawanan gajah liar tersebut kadang masuk ke lahan perkebunan warga Desa Sumberingin dan Sinar Danau.
Untuk itu, pihaknya bersama Pemkab OKU Selatan terus mengupayakan agar populasi liar dan habitatnya tetap terjaga. (Antara)