GenPI.co Sumsel - Sebanyak 800 kilogram garam disemai di langit Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Hal itu disampaikan Koordinator Lapangan TMC, BRIN wilayah Sumsel-Jambi, Tukiyat di Palembang, Selasa (24/5).
Tukiyat mengatakan jika program TMC tersebut akan dilakukan hingga 15 hari ke depan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Dalam program tersebut, pihaknya menggandeng TNI Angkatan Udara dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Tukiyat menjelaskan, garam tersebut diangkut menggunakan pesawat Cassa kemudian disemai ke udara.
Sebelum itu, pihaknya memonitor kondisi cuaca bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengamati keberadaan cumulonimbus atau awan hujan terlebih dahulu.
Dalam prosesnya, pihaknya menyemai garam ke awan hujan di ketinggian sekitar 13.000 kaki di udara.
Tukiyat berharap penyemaian itu dapat membuat awan penghujan semakin menggumpal dan membesar yang kemudian bergabung dengan awan lain.
Kemudian awan tersebut menurunkan hujan yang membasahi lahan-lahan gambut dan hutan di Sumsel dan Jambi.
“Berdasarkan hasil survei sejak 10 tahun terakhir program TMC ini mampu menambah intensitas hujan sekitar 15 persen hingga 35 persen dari normal,” ujarnya. (Ant)