Uniknya Masjid Raya Abdul Kadim Muba, Ada Ornamen Kursi Patah

02 Juni 2022 21:00

GenPI.co Sumsel - Kalau kamu jalan-jalan ke Sumatera Selatan, sesekali berkunjung ke Kabupaten Musi Banyuasin.

Di Musi Banyuasin, tepatnya di Desa Epil, Kecamatan Lais, terdapat Masjid Raya Abdul Kadim yang juga dikenal dengan nama ‘Masjid Kursi Patah’.

Dinamakan demikian karena terdapat ornamen kursi patah yang terinspirasi dari Broken Chair yang ada di Markas PBB Jenewa, Swiss.

BACA JUGA:  Ibadah di Masjid Cheng Ho Palembang, Rasakan Sensasi Orientalnya

Bila makna Broken Chair di Markas PBB merupakan simbol untuk menolak kekerasan bersenjata terhadap warga sipil.

Maka di Kursi Patah masjid ini memiliki makna “kalau sedang duduk memimpin jangan lalai dengan agama dan ibadah”.

BACA JUGA:  Beribadah di Masjid Agung Palembang yang Punya Perpaduan 3 Budaya

Masjid Raya Abdul Kadim didirikan oleh putra daerah bernama Prof. Abdul Kadim, warga Desa Epil, Kecamatan Lais.

Pendirian masjid tersebut menjadi pengingat kampung halaman serta wujud syukur atas seluruh nikmat yang ia terima.

BACA JUGA:  Wisata Religi ke Masjid Ki Merogan yang Penuh Sejarah

Masjid tersebut mulai dibangun pada 2018 di atas lahan seluas 1,1 hektare.

Selain memiliki ornamen kursi patah, di masjid ini juga memiliki beduk yang termasuk ke dalam salah satu beduk terbesar di dunia.

Beduk tersebut memiliki diameter 2,3 meter dan panjang sekitar 3,5 meter. (*)

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL