GenPI.co Sumsel - Netty, penenun kain Songket Palembang di kawasan Talang Kerangga, Kota Palembang tertarik menggunakan pewarna alami demi meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar.
Ia mengatakan, sudah dua tahun terakhir dirinya mulai menerima pesanan kain songket berbahan pewarna alami.
“Dari butik memang pesan seperti itu, karena kain songket dari pewarna alami ini warnanya lembut, tidak terlalu mencolok. Banyak yang suka,”ujarnya di Palembang, Jumat (25/3).
Nety mengaku, untuk bahan pewarna alami dirinya mendapatkan suplai dari butik berupa benang yang sudah menggunakan pewarna alami.
“Saya tahu cara membuatnya, tapi karena ada kiriman dari butik, ya saya pakai itu saja. Biar cepat dan tidak repot,” jelasnya.
Selain membuat kain songket pewarna alami, Netty juga membuat kain songket dari benang emas metalik.
Warna tersebut menggunakan pewarna tekstil dengan harga Rp1,5-3 juta per setel.
Sekadar info saja, dalam satu setel kain songket terdiri dari satu lembar kain dan satu lembar selendang.
Untuk menyelesaikan satu setel kain songket, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).
Untuk harga satu setel kain songket sekitar Rp8,5-10 juta per lembar.
Sementara, kain songket dengan pewarna tekstil sekitar Rp1,5-4 juta. (Ant)