GenPI.co Sumsel - Taman Kupu-kupu di Gandus Park yang bersebelahan dengan kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palembang, Sumatera Selatan, kini tinggal kenangan.
Kupu-kupu cantik yang dahulu dengan mudah bisa dijumpai, kini entah kemana.
Selain itu, sejumlah fasilitas di dalamnya pun terlihat tidak terawat.
Kondisi agrowisata yang dikenal juga dengan sebutan Taman Kupu-kupu tersebut direspons Kepala DPKP Kota Palembang, Sayuti.
Sayuti menyebut, saat ini tidak ada anggaran untuk pengelolaan Taman Kupu-kupu.
"Tidak memungkinkan untuk direnovasi karena biayanya besar, tapi masih dibersihkan sampai sekarang," ujarnya kepada GenPI.co Sumsel di Palembang, Sabtu (6/8).
Sayuti berencana akan memfungsikan kembali Taman Kupu-kupu ketika kondisi keuangan sudah pulih.
"Tunggu membaik dulu karena program lain yang lebih penting pun harus tertunda karena covid-19. Misalnya, suntik rabies yang harus ditunda untuk penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK)," jelasnya.
Sayuti menambahkan, proses perbaikan taman kupu-kupu itu harus dilakukan dengan maksimal.
Terlebih, bukan hanya harus menyediakan indukan kupu-kupu, pihaknya juga harus memenuhi kebutuhan tanaman tempat hinggap kupu-kupu.
"Telur kupu-kupu dibeli di Bali karena di sana ada penangkaran kupu-kupu. Jika ingin dikembangkan di Palembang harus siapkan tanaman itu," tambah Sayuti.
Sayuti mengakui, saat membangun agrowisata tersebut, pihaknya tidak berkonsultasi dengan ahli sehingga tidak bertahan lama.
"Seharusnya cari dulu tempat dengan pohon yang disukai oleh kupu-kupu. Tidak bisa hanya buat tempat dan datangkan kupu-kupu saja," tuturnya. (*)