Kampung Kapitan, Sejarah Panjang Permukiman Etnis China Palembang

17 April 2022 12:00

GenPI.co Sumsel - Ada destinasi wisata sejarah yang sayang dilewatkan jika sedang berkunjung ke Kota Palembang.

Tak jauh dari pinggir sungai yang membelah ibu kota Sumatera Selatan tersebut, tepatnya di kawasan 10 Ulu, terdapat kawasan yang dikenal dengan nama Kampung Kapitan.

Tempatnya tidak terlalu luas, hanya 14.200 meter persegi namun memiliki sejarah yang cukup besar.

BACA JUGA:  Gereja Santo Mikael, Wisata Religi di Gereja Tertua di Sumsel

Hal itu dikarenakan Kampung Kapitan merupakan kampung etnis China pertama di Kota Palembang yang telah berdiri sejak 1644.

Fokus wisata di kawasan ini ada pada dua rumah besar yang bisa dikunjungi wisatawan.

BACA JUGA:  Kampung Tuan Kentang, Wisata Belanja Kain Tradisional Palembang

Bangunannya merupakan perpaduan nuansa China dengan budaya Palembang.

Di dalamnya terdapat abu para leluhur pendiri Kampung Kapitan yang sekaligus sebagai tempat pemujaan.

BACA JUGA:  Wisatawan Lokal jadi Andalan Kota Palembang Bangkitkan Pariwisata

Nama Kampung Kapitan sendiri berasal dari Tjoa Ham Hin yang di masa lalu merupakan kapitan China, pangkat untuk para petinggi untuk etnis China yang diberikan pemerintah Kolonial Hindia Belanda.

Hulubalang Kampung Kapitan mengatakan, saat ini istilah kapitan sama artinya dengan jabatan camat.

Kapitan tersebut bertujuan untuk mengurus para warga keturunan China.

“Kalau ada yang datang ke Kampung Kapitan harus lapor ke rumahnya,” ujarnya.

Kini Kampung Kapitan telah berbenah dengan wajah barunya yang lebih segar dan menarik sebagai objek berfoto.

Dilengkapi dengan pusat informasi dan fasilitas pendukung lainnya, serta para pemandu yang siap mengantar para pengunjung berkeliling dengan tiket yang dibanderol dengan harga Rp5.000.

Awalnya, kawasan ini memang menjadi tempat warga keturunan China untuk berziarah.

Sehingga, saat menjelang hingga perayaan Imlek tiba, pengunjung bisa bertambah hingga 10 kali lipat.

Namun, kini Kampung Kapitan tidak hanya didatangi oleh warga keturunan China tapi juga masyarakat umum, termasuk wisatawan mancanegara. (Ant)

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co SUMSEL