GenPI.co Sumsel - Sebanyak 3 pesawat melakukan pendaratan darurat atau alternate aerodrome di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Kota Palembang, Sumatera Selatan, selama Natal dan Tahun Baru 2023.
Hal itu disampaikan Executive General Manager Bandara SMB II, R. Iwan Winata, seusai apel penutupan posko terpadu pengamanan Natal dan Tahun Baru 2023 di Curbside terminal kedatangan Bandara SMB II di Palembang, Rabu (4/1).
Ketiga pesawat tersebut berasal dari Denpasar, Bali; Pekanbaru, Riau; dan Makassar, Sulawesi Selatan tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Para pilot ketiga pesawat tersebut terpaksa mendarat darurat di Bandara SMB II Palembang karena cuaca buruk di Jakarta pada Jumat (30/12/2022).
“Pilot membawa kru dan penumpangnya di Bandara SMB II ini tidak lebih dari 60 menit saja. Setelah, cuaca di Jakarta yang mengalami badai kembali kondusif mereka melanjutkan perjalanan dan mendarat selamat di Bandara Soekarno-Hatta,” katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memang perkirakan kondisi cuaca buruk selama Natal dan Tahun Baru.
Meski demikian, secara keseluruhan penerbangan di Bandara SMB II Palembang berjalan lancar selama periode tersebut.
Pihaknya juga mencatat adanya 814 penerbangan pesawat yang mengangkut 109.274 penumpang domestik selama periode 19 Desember 2022-3 Januari 2023.
Menurutnya, jumlah penumpang tersebut mengalami peningkatan sekitar 77 persen dibanding tahun lalu.
“Puncaknya tertingginya terjadi pada 23 Desember 2022 dengan jumlah 8.373 penumpang atau sebanyak 55 pergerakan pesawat. Ini sekaligus melampaui jumlah penumpang perjalanan lebaran Idulfitri kemarin,” kata dia.
Meningkatnya jumlah penumpang tersebut disebabkan adanya pelonggaran syarat perjalanan melalui udara.
Karena itu, pihaknya juga berharap pemerintah kembali penerbangan internasional langsung dari Bandara SMB II Palembang pada 2023.
"Kita harap demikian, tapi prinsipnya kita terus berusaha maksimal memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam apapun kondisi yang mesti dihadapi," tambahnya. (Antara)