GenPI.co Sumsel - Politeknik pariwisata di seluruh Indonesia, khususnya di Palembang diminta untuk menyiapkan inovasi pasca pandemi covid-19 agar sektor pariwisata segera pulih.
Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Wikan Sakarinto pada acara Dies Natalis Poltekpar Palembang ke-6, Rabu (27/4).
“Pariwisata itu cepat terkena dampak dari situasi pandemi, dan paling terakhir pulih,” ujarnya.
Wikan berharap pendidikan vokasi di politeknik pariwisata segera berbenah menghadapi situasi pandemi covid-19.
“Tetapi itu bisa diantisipasi, apa pun bidangnya harus segera melakukan perubahan,” tuturnya.
Ia menilai, saat ini industri pariwisata harus cepat menyesuaikan diri agar bisa mematahkan stigma tersebut.
Menurutnya, perubahan sektor pariwisata harus dimulai dari sumber daya manusia (SDM).
Karena itu, politeknik pariwisata berperan penting untuk mendukung agar proses transisi ke gaya pariwisata normal baru bisa terwujud.
“Setelah pandemi, dinamika pariwisata berubah karena karakter turis juga berubah. Tadinya suka kerumunan, sekarang privat. Lebih suka staycation,” katanya.
Ia mengatakan, perubahan kurikulum pendidikan Politeknik Pariwisata bukan hanya bertujuan untuk menyesuaikan kebutuhan sektor pariwisata.
Sebab itu, pentingnya penerapan sistem pendidikan Link and Match dengan menggali kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja nantinya.
“Jika pola turis tidak ditanggapi dengan perubahan kurikulum, jadi tidak pas. Untuk itu kami menawarkan seluruh Poltekpar berinovasi dalam kurikulum,” imbuhnya. (Ant)