GenPI.co Sumsel - Warga dan kepala desa di Sumatra Selatan diminta untuk terus mengembangkan desa wisata unggulan.
Hal itu disampaikan Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sumsel, Herlan Aspiudin di Palembang, Minggu (13/8).
"Akhir-akhir ini mulai banyak dikembangkan desa wisata bahkan mendapat Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) atau penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Anugerah Pesona Indonesia (API) Award," kata Herlan.
Menurutnya, Sumsel memiliki desa dengan potensi wisata berkonsep ekowisata yang dapat menjadi daya tarik wisatawan lokal hingga mancanegara.
Seperti, desa wisata warna warni Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, yang pernah meraih juara II kategori Ekowisata Terpopuler pada Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2020.
Kemudian, desa wisata Sungsang, Kabupaten Banyuasin yang mayoritas topografinya berupa sungai, mangrove di sekitar bibir sungai, hasil sumber daya alam yang melimpah dengan mata pencaharian utama warganya sebagai nelayan.
Lalu, Desa Gajah Mati dan Desa Tegalmulyo di Kabupaten Musi Banyuasin yang baru saja meraih penghargaan Anugerah Pesona Desa Wisata Sumsel 2023.
Dengan objek wisata ‘Embung Senja’, Desa Gajah Mati yang berada di Kecamatan Babat Supat menerima penghargaan kategori kelembagaan mengembangkan inovasi kelembagaan desa yang mendukung pariwisata.
Sedangkan Desa Tegalmulyo, Kecamatan Keluang menerima penghargaan kategori ‘homestay’ yang menawarkan pengalaman menginap yang autentik dan menarik.
“Pengembangan desa wisata tersebut diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat dan kepala desa lainnya yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah menariknya,” kata mantan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel itu. (Antara)