Meski tak ingin menyebut besaran modal yang digunakan untuk membuka usaha kafe ini, Anton menyebut dana itu berasal dari uang tabungan selama menjadi karyawan swasta.
Setelah 1,5 tahun beroperasional keduanya mengaku sudah balik modal.
Tak hanya memberi alternatif pilihan menikmati kopi, Rumah Sintas pun kerap menjadi lokasi untuk berbagai kegiatan.
Misalnya saja, Pekan Raya Sintas, Festival Bulan Juni hingga diskusi soal lingkungan.
"Kami berdua sama-sama mantan karyawan yang ingin punya usaha dan bisa mengakomodir kawan-kawan yang ingin ngopi atau sekadar diskusi soal buku, film atau musik," jelas Anton.
Sebagai informasi tambahan, kafe ini menyediakan aneka minuman kopi dan non kopi dengan harga mulai dari belasan ribu.
Begitu pula untuk beragam jenis menu makanan.
Kopi yang disediakan berasal dari kopi lokal Sumsel yakni jenis kopi robusta dan Arabika yang dihasilkan petani kopi di Kota Pagar Alam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News