GenPI.co Sumsel - Selain bagus untuk kesehatan tubuh, berpuasa juga bagus untuk kesehatan otak dan sistem saraf.
Saat tidak makan dan minum selama beberapa jam, senyawa keton di dalam tubuh juga ikut meningkat.
Ini karena saat berpuasa tidak ada sumber glukosa dari makanan yang masuk ke otak.
Glukosa sendiri merupakan sumber energi yang digunakan saat sedang tidak berpuasa.
Saat berpuasa, glukosa yang disimpan di hati akan digunakan sebagai sumber energi dan mendorong sel-sel untuk melepas lemak.
Kemudian, lemak akan dibakar dan diubah menjadi keton yang akan digunakan sebagai sumber energi oleh tubuh.
Berikut ini manfaat puasa untuk kesehatan otak.
Keton digunakan sebagai energi selama berpuasa untuk memastikan tetap berjalannya fungsi otak dan tubuh.
Perubahan tersebut memicu autofagi, proses tubuh memperbaiki sel otak yang rusak.
Kemudian, bagian sel yang rusak akan dihilangkan dan pertumbuhannya akan dimatikan.
Usai berbuka puasa, sel-sel baru akan tumbuh lalu protein dan sinapsis akan terbentuk kembali.
Dalam studi pada hewan, puasa dapat merangsang brain-derived neurotrophic factor (BDNF).
Protein tersebut memiliki peran penting dalam proses belajar dan memori serta sel saraf baru di hippocampus.
Hippocampus yaitu bagian otak yang memiliki peran dalam pembelajaran dan memori.
Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada manusia.
BDNF rupanya juga dapat membuat sel saraf (neuron) di otak lebih tahan terhadap stres.
Protein tersebut dapat mengaktifkan jalur sinyal saraf yang merespons stres pada otak.
Sel-sel yang baru terbentuk itu cenderung lebih kuat, efisien, dan mampu mengatasi tekanan (stres) yang muncul.
Selain itu, sel tubuh juga akan terbebas dari tekanan karena kadar lemak yang turun saat puasa. (Hellosehat)