Pakar IPB: Penggunaan Micin Tidak Mengganggu Kesehatan

23 Mei 2023 19:00

GenPI.co Sumsel - Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) atau micin rupanya tidak mengganggu kesehatan karena mengandung Natrium (Na).

Hal itu disampaikan pakar teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Hanifah Nuryani Lioe di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/5).

"Dalam Natrium itu ada kandungan yang disebut satri, sehingga dipastikan tidak mengganggu kesehatan," kata Hanifah.

BACA JUGA:  Bisa Turunkan Kadar Kolesterol, Ini 3 Manfaat Buah Sukun

Menurutnya, MSG memiliki kandungan Natrium lebih sedikit jika dibandingkan garam dapur.

Sehingga, konsumsi Natrium berlebih garam dapur memiliki risiko hipertensi lebih tinggi pada takaran yang sama.

BACA JUGA:  Selain Bagus untuk Kesehatan, Puasa juga Bermanfaat bagi Otak

"MSG mengandung 13,6 persen Natrium atau 12 persen Natrium dalam bentuk MSG Monohidrat, sedangkan garam dapur 39 persen Natrium. Penggunaan MSG dalam masakan bahkan dapat menurunkan penggunaan garam dapur yang normal," ujarnya.

Penggunaan micin memiliki nilai acuan keamanan yang disebut Acceptable Daily Intake (ADI) atau asupan harian yang dapat diterima.

BACA JUGA:  Selain Enak, Rumput Laut juga Punya 5 Manfaat Dahsyat

Sehingga penggunaan micin disebut tidak menimbulkan efek negatif.

Selain itu, Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) juga telah mengkaji risiko penggunaan MSG di bawah Food and Drug Administration (FDA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Karena itu, MSG dinilai aman jika ditambahkan pada masakan.

MSG sendiri ditemukan pertama kali di Jepang pada 1980 oleh Profesor Kikunae Ikeda.

"Kikunae lkeda mengekstrak dan mengkristalkan glutamat dari kaldu rumput laut kombu untuk dijadikan butiran MSG ini. Sebelum dipasarkan ke masyarakat luas beliau telah melakukan percobaan pada hewan," ujarnya.

Selama ini, rupanya banyak informasi yang salah terkait MSG di masyarakat.

Hal itu disampaikan Ketua Bidang Komunikasi Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI), Satria Gentur Pinandita.

Menurutnya, selama ini makanan yang menggunakan micin dianggap dapat memicu terjadinya berat badan (obesitas), kanker, hingga penyebab kebodohan.

"Natrium yang sama sebagaimana terdapat dalam garam dapur atau garam meja, sedangkan asam glutamat adalah asam amino yang secara alami terdapat dalam daging, ikan/seafood, sayuran seperti tomat, bawang putih, kentang dan sayuran lainnya, serta dalam rumput laut jenis kombu," kata Satria.

Padahal, asam glutamat banyak terdapat dalam makanan berprotein tinggi seperti keju, kecap kedelai, kecap ikan, ikan peda, dan sejenisnya yang difermentasi dalam waktu lama.

Karena itu, P2MI akan memberikan edukasi berupa manfaat penggunaan micin kepada masyarakat luas untuk memastikan penggunaan penyedap rasa.

"Di pasaran kami tetap mengutamakan edukasi. Hal ini, untuk meluruskan berita yang beredar pada masyarakat," tuturnya. (Antara)

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL