GenPI.co Sumsel - Polda Sumsel ingin menciptakan sinergi antara empat pilar masyarakat di tingkat desa, yaitu babinsa, bhabinkamtibmas, penyuluh agama, dan tokoh masyarakat setempat.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi dalam keterangannya di Palembang, Kamis (2/6).
Supriadi mengatakan, empat pilar masyarakat tersebut untuk menangkal potensi gerakan radikal di masyarakat setempat dalam Kampung Tangguh Ideologi.
Salah satu kampung tangguh yang baru dibentuk yaitu di dua desa yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.
“Tujuan utama pendirian kampung ideologi ini untuk menangkal atau menanggulangi penyebaran paham radikal yang dekat dengan tindakan terorisme,” ujarnya.
Keempat pilar masyarakat tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman ideologi kenegaraan Pancasila kepada masyarakat.
Setelah tercipta dan terbina secara baik, sinergi tersebut diharapkan dapat menangkal potensi masuknya paham radikal di OKU Timur.
“Jadi empat pilar ini diperkuat dalam kampung tangguh ideologi,” katanya.
“Mereka akan mencegah masuknya paham radikal, melindungi masyarakat yang rentan terpapar, mendata dan mengawasi pendatang yang masuk,” lanjutnya.
Pendirian kampung tangguh tersebut juga dilakukan setelah 39 warga setempat berhasil disadarkan setelah sempat bergabung dalam organisasi Negara Islam Indonesia (NII).
“Kami berharap inisiasi pendirian kampung seperti ini bisa menyebar luas ke seluruh daerah, sehingga Indonesia menjadi negara yang tangguh ideologi,” katanya. (Ant)