GenPI.co Sumsel - Rencana pemerintah pusat membangun pelabuhan laut dalam di Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin diharapkan tak ditunda lagi karena sudah lama dinantikan masyarakat setempat.
Harapan itu disampaikan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru pada acara Social Healing Event “Tuah Sumatera untuk Indonesia” yang dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir di Palembang, Minggu (19/6).
Herman menyebutkan, tingginya biaya transportasi untuk komoditas karet, sawit dan batu bara membuat para petani komoditas tersebut tidak kunjung sejahtera.
Menurutnya, hal itu terjadi karena tidak ada pelabuhan laut dalam sehingga Sumsel hanya bertumpu pada Pelabuhan Boom Baru yang ada di tengah Kota Palembang.
Karena Boom Baru merupakan pelabuhan sungai, sehingga hanya kapal-kapal yang berukuran kecil yang bersandar.
Selain itu, draft kapal juga dibatasi maksimal 6 meter yang membuat kapasitas angkut hanya terpakai 40 persen.
Sshingga, biaya angkut komoditas menjadi tinggi yang berdampak terhadap harga karet dan sawit di tingkat petani.
“Saya berharap muncul pemimpin dari Sumatera, sehingga dapat mengawal program pemerintah Sumatera Selatan ini,” katanya.
Sejauh ini, proyek pelabuhan laut dalam sudah mendapatkan persetujuan masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional.
Pelabuhan yang nantinya menjadi gerbang Ekspor ini berada dalam fase finalisasi penyediaan lahan.
Presiden Joko Widodo sendiri menargetkan ground breaking Pelabuhan Tanjung Carat pada akhir 2022. (Ant)