Bisnis Sewa Kostum, Ibu Muda di Palembang Raup Jutaan Rupiah

09 Agustus 2022 04:00

GenPI.co Sumsel - Dari sekadar hobi menari membuat Nyayu Aulia Nur Fatonah (24), warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, mendapat kesempatan tampil di berbagai acara di dalam maupun luar negeri.

Tak hanya itu, dari honor yang didapatkan saat menari ia kumpulkan untuk membangun sanggar tari yang berlokasi di Jalan Kemang Manis, Gang Pelita Nomor 155/175, Palembang.

Selain mengadakan les tari, sanggar yang ia namakan sesuai namanya, Sanggar Aulia ini juga menyediakan jasa sewa kostum tari dan pakaian adat nusantara. 

BACA JUGA:  Alhamdulillah, Harga Cabai di Palembang Turun jadi Rp70 Ribu/Kg

"Tahun 2019 mulai buka sanggar pakai tabungan sendiri Rp10 juta. Nyicil beli pakaian adat juga aksesori lainnya," katanya kepada GenPI.co Sumsel, Senin (8/8).

Dari bisnis sewa kostum tersebut, Aulia mengaku mendapat penghasilan mencapai Rp10 juta per bulan.

BACA JUGA:  Bisnis Buku Bekas di Palembang Masih Menjanjikan, Omzet Rp3 Juta

Terlebih, dirinya juga tak kesulitan dalam mempromosikan usahanya.

Sebab, sosok Aulia sebagai penari sudah dikenal luas sehingga memiliki sudah memiliki banyak relasi.

BACA JUGA:  Satu Mobil SUV Terbakar di Palembang, Kondisinya Mengenaskan

Sekadar informasi, harga sewa untuk satu set kostum tari atau adat bagi anak maupun dewasa dipatok mulai dari Rp65 ribu-150 ribu. 

"Dari sisi waktu juga fleksibel. Saya masih bisa mengajar tari. Sanggar, kan, di rumah jadi tidak perlu sewa tempat khusus," kata dia. 

Saat ini, dirinya sedang kebanjiran pesanan sewa pakaian adat.

Ini dikarenakan banyaknya kegiatan masyarakat maupun pemerintahan menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-77. 

"Pokoknya sewa kostum laris itu ketika ada acara-acara tertentu, misal ujian praktik seni di sekolah, acara perpisahan atau 17-an maupun Hari Kartini," terang Aulia. 

Akan tetapi, tidak selamanya Aulia bisa menghasilkan cuan selama menjalankan bisnisnya.

Dirinya sempat merasakan dampak dari pandemi covid-19 sejak awal 2020 yang berpengaruh terhadap berkurangnya penyewa pakaian adat dan kostum tari. 

"Lima bulan sempat berhenti sementara karena enggak ada yang sewa. Waktu mulai aktif lagi saya turunkan harga. Untung sedikit yang penting lancar," ujarnya.

Tak hanya itu, Aula juga sering dihadapkan penyewa yang tidak bertanggung jawab dengan merusak aksesoris hingga menghilangkan kostum.

Meski demikian, dirinya sadar jika hal tersebut merupakan risiko dari usaha penyewaan pakaian.

Karena itu, kini dirinya menjadi lebih teliti dan tegas saat menghadapi konsumen.

Tak hanya itu, Aulia sempat minder dengan pelaku usaha sejenis yang lebih senior darinya. 

"Tapi, rasa minder itu lama-lama berkurang karena saat rapat seluruh owner sanggar di Palembang malah termotivasi karena bisa belajar dari yang sudah banyak pengalaman," tambah dia. 

Bagi ibu muda ini, menjalankan bisnis sewa kostum tari adat tak hanya mendapatkan pundi-pundi keuntungan semata. 

Lebih dari itu, Aulia merasa dapat lebih berdaya dari sisi ekonomi di usianya yang masih tergolong muda. 

"Suami pun mendukung, jadi nyaman sekali menekuni usaha ini," ujarnya. (*)

Redaktur: Budi Yuni Reporter: Jati Purwanti

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL