Begini Kondisi TKI Asal Palembang yang Disekap di Kamboja

10 Agustus 2022 11:00

GenPI.co Sumsel - Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Palembang, Sumatera Selatan yang menjadi korban penyekapan di Kamboja telah kembali ke Tanah Air.

Saat ini, TKI bernama Kurnia Sari (45), warga Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang tersebut telah tiba di Jakarta dan siap dijemput.

Hal itu dikatakan Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Selatan, Sri Haryanti di Palembang, Rabu (10/8).

BACA JUGA:  Kasus DBD Menggila di Palembang, Dinkes Minta Warga Waspada

“Dari 40 TKI yang kembali dalam keadaan selamat itu, di antaranya Kurnia Sari. Saat ini posisinya sudah berada di Jakarta, tinggal dilakukan penjemputan saja,” ujarnya.

Sebelumnya, Kurnia Sari merupakan salah satu dari ratusan TKI yang menjadi korban penyekapan saat dipekerjakan ilegal di perusahaan investasi bodong (scammer) di Kamboja.

BACA JUGA:  Pelaku Penyiraman Air Keras ke Siswa SMK di Palembang Ditangkap

Polisi Kamboja bekerja sama dengan KBRI di Phnom Penh menyelamatkan para pekerja tersebut secara bertahap dari penyekapan di perusahaan scammer di Sihanoukville, Kamboja, Sabtu (30/7).

Berdasarkan informasi, ratusan TKI tersebut diimingi-imingi gaji senilai 1.000-1.500 dolar AS atau sekitar Rp15-22,5 juta.

BACA JUGA:  Dana Terbatas, Sekolah di Palembang Akan Diperbaiki Bertahap

Pada kenyataannya, ratusan TKI tersebut hanya mendapatkan separuh dari upah gaji senilai 800 dolar AS per bulan.

Sri pun berharap, pemerintah daerah setempat ikut serta memfasilitasi pemulangan warganya tersebut hingga bertemu kembali dengan keluarganya di rumah.

Sementara itu, adik korban bernama Suci (37) menyebutkan Kurnia Sari merupakan anak kedua dari delapan bersaudara.

Sari sendiri berkeluarga dengan memiliki seorang anak yang baru lulus SMP dan sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren.

Sari, kata Suci, sering berangkat bekerja ke luar negeri.

Terakhir kali pamit menjadi operator perusahaan scammer di Kamboja pada pertengahan Juli 2022.

Beberapa hari kemudian, Sari pun menelepon Suci.

Sari menceritakan pengalaman pahitnya selama bekerja di Kamboja.

Mulai dari upah tidak sesuai, dipaksa bekerja seharian penuh hingga penyekapan.

“Dalam (percakapan) telepon itu, Sari cerita ia disekap sekitar satu pekan. Kemudian dari situ komunikasi kami terputus. Kami hanya bisa berharap Sari dapat kembali pulang ke rumah,” pungkasnya.

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL