Harga BBM Naik Pekan Depan, Luhut Minta Warga Sumsel Bersiap

20 Agustus 2022 00:00

GenPI.co Sumsel - Presiden Jokowi kemungkinan bakal mengumumkan kenaikan harga BBM pada pekan depan.

Sinyal itu diberikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

“Itu pemodelan ekonominya saya kira sudah dibuat, nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana, mengenai kenaikan harga ini,” katanya.

BACA JUGA:  Langgar Penjualan BBM Subsidi, 13 SPBU di Sumsel Disanksi Tegas

Menurutnya, Jokowi sudah mengindikasikan jika pemerintah sulit mempertahankan harga solar pertalite di harga saat ini.

“Jadi Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian, karena kita harga BBM termurah se-kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Pertamina: SPBU Harus Kawal BBM Bersubsidi di Sumsel

Luhut menilai, saat ini pemerintah sudah cukup baik dalam menjaga laju inflasi Indonesia.

Pada Juli 2022, inflasi Indonesia sebesar 4,94 persen secara year-on year (yoy).

BACA JUGA:  Pertamina: Pendaftar BBM Subsidi di Sumsel Capai 10.431 Kendaraan

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat dengan 8,5 persen; Uni Eropa 8,9 persen, bahkan inflasi di Turki mencapai 79,6 persen.

Meski demikian, capaian inflasi Indonesia dinilai Luhut sudah melebihi batas 3 persen plus minus 1 persen.

Karena itu, dia meminta timnya menyusun pemodelan kenaikan inflasi.

Menurutnya, saat ini inflasi Indonesia masih tergolong terkendali.

Namun, lanjutnya, laju inflasi tersebut masih sangat bergantung pada kenaikan BBM yang disubsidi pemerintah seperti solar dan pertalite.

Untuk itu, Luhut meminta masyarakat bersiap terhadap kemungkinan harga BBM naik.

Ditambah, pemerintah harus menekan beban subsidi di APBN yang terus meningkat.

“Karena bagaimanapun, tidak bisa kita pertahankan demikian. Jadi tadi, mengurangi pressure ke kita karena harga crude oil naik, itu kita harus siap-siap,” katanya.

Luhut membeberkan, salah satu strategi untuk menekan beban subsidi di APBN yaitu menaikkan harga pertalite dan solar.

Hal itu juga demi mengurangi mobil berbahan bakar fosil untuk digantikan mobil listrik serta implementasi B40.

“Subsidi kita kemarin Rp 502 triliun, kita berharap kita bisa tekan ke bawah, tadi dengan pengurangan mobil-mobil combustion, diganti dengan listrik, kemudian B40, serta menaikkan harga pertalite yang kita subsidi cukup banyak dengan solar,” pungkasnya. (Ant)

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL