GenPI.co Sumsel - Autopsi jenazah Albar Mahdi, santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Jawa Timur, yang diduga tewas dianiaya digelar Kamis (8/9).
Proses autopsi dilakukan oleh tim forensik gabungan Polres Ponorogo dan Rumah Sakit Bhayangkara Moh. Hasan Palembang, Sumatera Selatan.
Tim melakukan autopsi tersebut di pemakaman Sei Selayur, Jalan Mayor Zen Lorong Cendana, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang.
Dalam prosesnya, polisi melakukan autopsi jenazah Albar Mahdi secara tertutup.
Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia di lokasi autopsi.
“Kami akan melakukan autopsi secara tertutup yang hanya melibatkan penyidik, forensik, dan pihak keluarga yang akan menyaksikan pembongkaran jenazah hingga dilakukan proses autopsi,” ujar AKP Bagas dikutip dari JPNN.com, Kamis.
Keluarga korban, kata AKP Bagas, sudah memberikan persetujuan terkait autopsi jenazah tersebut.
Polres Ponorogo, lanjutnya, sudah melakukan pertemuan dengan keluarga korban, khususnya ibunda Albar Mahdi, Soimah serta kuasa hukum Titis Rachmawati pada Selasa (7/9/2022).
Hasilnya dari pertemuan itu menyatakan jika pihak keluarga setuju jika polisi melakukan autopsi terhadap jenazah Albar Mahdi.
“Ini kami lakukan untuk mengungkap terang kasus ini, apalagi kami telah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang diduga pelaku penganiayaan,” ujar AKP Nikolas.
Proses autopsi sendiri diperkirakan selesai pada Kamis siang ini.
Dari pantauan di lapangan, Polsek Kalidoni memasang garis polisi dan melakukan penjagaan di sekitar lokasi autopsi.
Hal tersebut disampaikan Kapolsek Kalidoni, AKP Dwi Angga Cesario di pemakaman.
“Kami sudah memasang police line di sekitaran pemakaman. Saat ini jenazah masih dalam proses autopsi,” ujar AKP Angga. (mcr35/jpnn)