GenPI.co Sumsel - Jumlah sampah di Kota Palembang, Sumatera Selatan, terus meningkat.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda di Palembang, Selasa (25/10).
“Warga Palembang menghasilkan sampah mencapai 1.200-1.400 ton per hari,” ujarnya.
Fitrianti mengatakan, sampah yang dihasilkan warga berasal dari rumah tangga, pasar tradisional dan modern, rumah sakit, perkantoran, serta aktivitas warga lainnya.
“Kondisi ini memerlukan pengolahan secara terpadu,” tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kota Palembang meminta agar masyarakat membuang sampah pada tempatnya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengolah sampah sebagai sumber penghasilan tambahan.
Tak hanya itu, masyarakat Palembang juga diminta untuk menghentikan kebiasaan membuang sampah ke sungai.
“Hingga sekarang ini terpantau masih banyak warga yang membuang sampah rumah tangga, pasar, dan dari berbagai kegiatan lainnya ke Sungai Musi dan anak sungai yang ada di sekitar kawasan permukiman penduduk,” ujarnya.
Pasalnya tumpukan sampah tersebut dapat menyumbat aliran air saat turun hujan, pencemaran air sungai, dan kerusakan lingkungan.
“Kondisi ini harus dihentikan karena dapat menimbulkan masalah kesehatan, lingkungan, dan menyebabkan banjir pada musim hujan,” imbuhnya.
Untuk mencegah hal tersebut, pihaknya membangun tempat pengolahan sampah terpadu di setiap kecamatan.
Selain itu, Fitrianti juga mendorong warga membuat bank sampah untuk mengolah sampah yang masih barang bernilai ekonomis.
“Sehingga dapat mengurangi penumpukan sampah di sekitar permukiman penduduk serta memberikan penghasilan tambahan bagi warga,” pungkasnya. (Ant)