GenPI.co Sumsel - Angka kemiskinan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mengalami penurunan.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Musi Banyuasin, Musni Wijaya di Sekayu, Rabu (26/10).
“Angka kemiskinan di Muba turun dari 16,13 persen pada 2020 menjadi 15,84 persen pada 2021,” jelasnya.
Kecamatan Lais dan Sekayu, Muba dianggap berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 6,68 persen pada 2021 menjadi 4,74 persen pada 2022.
Data tersebut merupakan hasil survei dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Meski mengalami penurunan, namun menurut Musni angka tersebut masih tergolong tinggi.
Karena itu, saat ini pihaknya fokus untuk menurunkan angka kemiskinan hingga mencapai 0 persen pada 2024 sesuai target nasional.
“Pemkab Muba berupaya untuk menghapus kemiskinan dengan langkah yang progresif, ekstrem dan luar biasa dari seluruh pihak terkait,” tuturnya.
Seperti memberikan bantuan sosial, jaminan sosial, memberdayakan UMKM, mengembangkan ekonomi lokal, memberikan akses pekerjaan, meningkatkan akses terhadap layanan dasar, dan meningkatkan konektivitas antar-wilayah.
“Kemudian mengoptimalkan program JKN, KIS, PKH, BPNT, kartu sembako, KUR, Mekar, Bank Wakaf Mikro, serta dana desa,” sebutnya.
Baru-baru ini Pemkab Muba juga mengeluarkan dana sebesar Rp 15 miliar demi mengatasi lonjakan inflasi akibat kenaikan BBM bersubsidi.
Mayoritas dana tersebut digunakan sebagai bantuan sosial tunai bagi warga miskin di Musi Banyuasin.
"Bantuan langsung ini tak lain agar angka kemiskinan ekstrem tidak melonjak," tutupnya. (Ant)