BPBD Sumsel Beber Dampak Banjir Bandang di OKU Selatan, Astaga!

17 November 2022 10:00

GenPI.co Sumsel - Banjir bandang melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, pada Minggu (13/11) lalu.

Akibat dari bencana alam tersebut, 6 rumah warga dan 2 jembatan gantung antardesa rusak berat.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori di Palembang, Rabu (16/11).

BACA JUGA:  Hujan Lebat Guyur OKU Selatan, 5 Rumah Warga Terbawa Arus Banjir

"Ada juga talud dinding penahan air jebol sepanjang 700 meter, namun tidak ada korban jiwa akibat bencana alam di wilayah dataran tinggi yang berbatasan Provinsi Lampung ini," katanya.

Hingga kini, material lumpur dan sampah masih terlihat di Desa Kota Batu, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan.

BACA JUGA:  Khawatir Banjir Susulan, Puluhan Warga OKU Selatan Lakukan Ini

Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru melalui BPBD sudah menyalurkan bantuan pada pekan ini.

Bantuan tersebut berupa 450 paket makanan siap saji, 450 paket lauk pauk, 200 paket makanan anak, 100 kg gula, 144 kg minyak goreng, dan 96 kg gandum, 200 kaleng sarden, 96 botol saos, 600 bungkus mi instan, dan 2,5 ton beras.

BACA JUGA:  JBI Beber Penyebab Bencana Banjir di OKU Selatan, Pantas Saja

BPBD, Dinas Sosial, Badan Ketahanan Pangan, serta Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBMTR) diminta untuk turun ke lapangan.

Mereka diminta untuk memastikan kondisi masyarakat dan dampak yang ditimbulkan dari banjir bandang.

Selain itu, Herman Deru juga meminta perlu adanya peningkatan koordinasi dan instansi serta badan di lingkungan Pemprov Sumsel untuk mengantisipasi bencana alam.

Ini karena tingginya curah hujan di wilayah hulu Sungai Warkuk di Kabupaten Liwa, Provinsi Lampung yang mengakibatkan terjadinya banjir.

Apalagi, banjir bandang sering terjadi di wilayah dataran tinggi seperti Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, OKU, Lahat, dan Kota Pagar Alam.

Pihaknya selama ini terus mengimbau masyarakat di kawasan bantaran sungai dan hulu sungai untuk tetap waspada pada musim hujan.

"Kawasan dataran tinggi Sumsel ini cukup rawan terhadap bencana alam banjir sehingga perlu terus diwaspadai," kata Ansori. (Ant)

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL