GenPI.co Sumsel - Angka penderita penyakit diare di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, masih tergolong tinggi.
Tercatat, kasus diare di Kabupaten OKU mencapai 528 kasus selama 5 bulan terakhir.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Penataan lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, Andi Prapto di Baturaja, Rabu (14/6).
"Berdasarkan data dari 18 puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten OKU jumlah pasien diare tahun ini mencapai 528 orang," katanya.
Menurutnya, musim kemarau yang berdampak pada kebutuhan air bersih menjadi berkurang menyebabkan tingginya kasus diare tersebut.
Apalagi, selama ini masyarakat di wilayah pedesaan mengandalkan air untuk dikonsumsi dari Sungai Ogan untuk kebutuhan sehari-hari.
Saat musim kemarau, debit dan kualitas air dari sungai tersebut juga berkurang.
"Ditambah lagi budaya membuang sampah di Sungai Ogan yang dilakukan oknum warga membuat kualitas air sungai menjadi buruk," jelasnya.
Meski kasus diare di OKU tergolong tinggi, namun masih berada di level aman karena seluruh pasiennya sudah dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan.
Untuk mengantisipasi diare, pihaknya menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"PHBS ini seperti menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih, termasuk tidak menggunakan air sungai untuk dikonsumsi selama kemarau. Kalaupun terpaksa harus dimasak terlebih dahulu dan dipastikan benar-benar sudah matang," ujarnya. (Antara)