GenPI.co Sumsel - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, memaksimalkan penyisiran sampah di permukiman warga.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Ahmad Mustain di Palembang, Senin (19/6).
Mustain menyebut jika pihaknya selalu berkeliling ke permukiman warga agar tidak terjadinya penumpukan sampah.
”Setiap hari petugas kebersihan selalu mengangkut sampah termasuk yang ada di pinggir jalan agar tidak terjadinya penumpukan sampah,” katanya.
Selain itu, sejumlah warga juga masih ada yang menolak tempat pembuangan sampah (TPS) di dekat rumahnya.
"Masyarakat kita ini banyak yang tidak mau di dekat rumahnya ada TPS karena takut bau sehingga masyarakat jadi membuang sampah pada tempat yang tidak seharusnya," kata Mustain.
Menurutnya, banyaknya tumpukan sampah di pinggir jalan dikarenakan TPS di Palembang yang kurang.
Namun, sampah terlihat masih menumpuk karena pengangkutannya tidak dilakukan secara serempak.
"Tapi itu selalu kita tarik setiap hari tidak selalu menumpuk, mungkin waktunya saja yang tidak serempak karena mobil ini mengangkut secara bergantian," jelasnya.
Pihaknya juga memiliki 131 unit truk sampah untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
Saat ini, Kota Palembang memproduksi 1.180 ton sampah per hari.
Namun, pihaknya baru mengangkut sekitar 800-900 ton sampah per hari ke TPA.
"Jika dikalkulasikan jumlah penduduk Palembang 1,6 juta jiwa dengan asumsi menghasilkan 0,7 kg sampah per hari, maka kota ini memproduksi sampah mencapai 1.180 ton per hari. Angka kalkulasi ini sesuai regulasi secara nasional," katanya.
Akan tetapi, masyarakat juga memanfaatkan sisa sampah yang belum terangkut menjadi pupuk kompos.
Selain itu, masyarakat juga mengelola sampah tersebut melalui bank sampah.
Saat ini, Pemkot Palembang dan sejumlah perusahaan BUMN membina 30 bank sampah di Kota Palembang. (Antara)