GenPI.co Sumsel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan ekspor-impor di Sumatera Selatan per Januari 2023 mengalami surplus 529,08 juta dolar AS atau naik 63,06 persen dibanding tahun lalu.
Kesuksesan perdagangan ekspor-impor tersebut tak lepas dari terciptanya keamanan pelayaran laut di Sumsel.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Lalu Lintas Angkatan Laut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Palembang, M. Ichsan di Palembang, Minggu (25/6).
“Ya, prinsipnya kunci sukses atas penilaian itu karena pelayaran laut di Sumsel aman dan zero insiden utamanya 2 tahun terakhir,” kata Ichsan.
Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bea Cukai, dan TNI/Polri, berperan dalam pengamanan lalu lintas perairan laut.
Setiap instansi memonitor penuh 300 lebih kapal barang milik asing berkapasitas rata-rata 15 ribu ton per hari yang melintasi perairan Sumsel.
Kapal-kapal asing yang didominasi dari negara ASEAN, Eropa, Afrika, dan China itu mengangkut berbagai komoditas ekspor-impor.
Dari Pelabuhan Boom Baru Palembang, mereka berlayar menuju pelabuhan hub di Singapura untuk dikirimkan ke negara masing-masing.
“Keselamatan pelayaran dan keamanan barang yang dibawa terjamin karena patroli di lapangan berlangsung 24 jam. Maka selama berlayar sudah tentu kapal-kapal itu jauh dari perompakan dan semacamnya,” kata dia.
Saat ini, pihaknya juga memudahkan pengurusan izin berlayar secara online dan transparan.
“Sehingga menjadikan perairan Sumsel sangat bersahabat dan berimplikasi pada pertumbuhan pendapatan dari ekspor-impor,” tutupnya. (Antara)